SALATIGA, ODIYAIWUU.com — Puluhan pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (16/7) bertemu di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Mereka berasal dari sejumlah kota studi seperti Salatiga, Bawen, Semarang, dan Purwokerto.
Para pelajar dan mahasiswa yang terhimpun dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga Indonesia (IPMI) Semarang-Salatiga menggelar dua kegiatan yakni evaluasi hasil studi dan diskusi kelompok (group discussion). Evaluasi ini bertujuan melihat perkembangan masing-masing pelajar dan mahasiswa sehingga bisa saling membantu bila ada kesulitan.
“Kami bertemu untuk melakukan evaluasi hasil studi dan saling menyemangati satu sama lain agar menyelesaikan studi atau kuliah di kota masing-masing. Kegiatan ini kami harapkan berlangsung rutin pada setiap semester,” ujar Ketua DPC IPMNI Semarang-Salatiga Erson Kerebea melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (16/7).
Erson menambahkan, pertemuan dan diskusi bersama diharapkan masing-masing anggota saling mengingatkan agar ke depan lebih baik dan fokus dalam studi. Para pelajar dan mahasiswa diharapkan tampil menjadi pribadi unggul, terampil, dan memiliki semangat juang meraih sukses dalam studi demi kemajuan Nduga dan Papua umumnya di masa akan datang.
Narik Yimin Tabuni, S.Hub.Int, salah seorang mahasiswa senior mengaku, melalui pertemuan ini menjadi momentum strategis saling menopang satu sama lain, terutama dalam kegiatan sekolah maupun kuliah di kota studi masing-masing. Pertemuan tersebut juga diisi dengan diskusi bersama guna mengasah aneka keterampilan terutama dalam komunikasi personal maupun kelompok.
“Pertemuan ini sangat penting, Selain melakukan evaluasi kegiatan akademik juga menjadi ruang diskusi bersama dalam aspek paling penting seperti perkembangan nilai rapor hingga kehadiran di dalam kelas. Dalam group discussion kami bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman satu sama lain,” ujar Narik, mahasiswa Program Magister Studi Pembangunan UKSW, Salatiga.
Menurut Narik, hasil diskusi mengerucut pula pada kebiasaan-kebiasaan yang kurang produktif yang berpotensi mengganggu studi maupun kuliah. Karena itu, para pelajar dan mahasiswa sepakat menanggalkan kebiasaan yang menghambat atau mengganggu mereka dalam studi.
“Kami sepakat agar tetap memanage waktu dengan baik, disiplin dalam studi, dan olahraga secara berimbang. Dengan demikian, akan memudahkan kami semua menyelesaikan studi tepat waktu agar segera kembali ke tengah masyarakat, terutama di Papua mengabdi sesuai latar belakang pendidikan,” kata Narik. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)