Gubernur Lemhannas: Indonesia Berperan Penting Jaga Stabilitas Keamanan Asean - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Gubernur Lemhannas: Indonesia Berperan Penting Jaga Stabilitas Keamanan Asean

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto (kedua dari kanan) usai diskusi Forum Merdekat Barat 9 bertajuk Potret Asean Terkini di Kancah Global di Jakarta, Senin (6/2). Foto: Istimewa

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, Indonesia sebagai pemimpin Asean 2023 akan mengambil peran sentral dalam mendukung stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara. Agar bisa berperan sentral dalam kancah global, syarat utama yang diperlukan adalah dukungan stabilitas keamanan di kawasan itu.

“Ada dua isu stabilitas kawasan yang penting, yakni masalah krisis politik di Myanmar serta Laut China Selatan. Tantangan itu di satu sisi menunjukkan suatu pekerjaan rumah. Sehingga harus dicari terobosan dan Indonesia sebagai Ketua Asean berperan sentral,” ujar Andi dalam diskusi Forum Merdekat Barat 9 bertajuk Potret Asean Terkini di Kancah Global melalui keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Senin (6/2).

Andi optimis, Indonesia sebagai pemimpin Asean bisa mendorong penyelesaian dua persoalan itu, karena ada banyak kanal diplomasi di Asean yang mendorong kerja sama daripada konflik. Tahun ini, ungkapnya, ada sekitar 494 pertemuan antar negara-negara anggota Asean dengan beragam topik. Persoalan Myanmar misalnya, akan berpatokan pada lima poin konsensus yang salah satunya mengedepankan dialog inklusif dengan semua pihak untuk mendorong adanya special envoy atau utusan khusus.

Dirjen Kerja Sama Asean Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro mengatakan, persoalan krisis politik Myanmar memang menjadi pokok penting karena menyangkut stabilitas kawasan dan pembangunan komunitas kawasan. Para menteri luar negeri di kawasan itu, tegasnya, sudah sepakat ada kesatuan pandangan yang mendukung upaya Indonesia untuk melaksanakan konsensus penghentian kekerasan, penyaluran bantuan, upaya pendekatan dengan semua pihak, serta dialog dalam proses politik yang inklusif.

“Indonesia sudah sampaikan rencananya, dan para menteri sepakat tentang rencana yang akan dilakukan oleh Indonesia dalam masalah Myanmar itu. Sedangkan mengenai Laut China Selatan perlu intensif melakukan perundingan dengan China untuk mencapai suatu kemajuan dari sisi keamanan kawasan,” kata Sidharto.

Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) Fajar Hirawan mengatakan, persoalan stabilitas di kawasan Asia Tenggara memegang peranan penting untuk memajukan pertumbuhan dan kesejahteraan di kawasan itu. Menurutnya, investasi dan perdagangan internasional antar negara Asean sejak 2015 tergolong tinggi. Hal ini, tuturnya, menjadi tanda bahwa kawasan ini memiliki potensi yang besar.

“Di mana-mana stabilitas ekonomi akan dipengaruhi oleh politik dan keamanan. Saya rasa memang stabilitas di kawasan patut dijaga dalam hal ini Myanmar. Kalau bicara masalah negara anggota Asean berarti semua harus dilihat. Asean memang didirikan sebagai forum untuk mengajak semua tumbuh bersama, tapi kalau ada satu yg punya isu stabilitas itu jadi tantangan tersendiri,” ujar Fajar.

Sedangkan terkait episentrum pertumbuhan di Asean, menurut Fajar ada tiga isu prioritas untuk memacu pertumbuhan ekonomi kawasan yakni peningkatan daya saing, digitalisasi, dan pembangunan berkelanjutan.

Sidharto menambahkan bahwa di bidang ekonomi ada beberapa isu yang sensitif. Ketahanan pangan dengan meningkatkan kerja sama misalkan. Jika terjadi krisis, antar anggota Asean dapat saling membantu dengan jumlah yang lebih besar. Selain itu semua anggota sepakat untuk menjalin hubungan dengan negara penghasil pangan secara bersama-sama.

“Selain itu, ada isu sensitif lain seperti transisi energi, kesehatan, keuangan di mana kita sudah punya kesepakatan bingkai ekonomi digital dan mobil listrik. Khusus untuk mobil listrik, Indonesia mendorong terciptanya ekosistem kawasan yang memiliki aturan serupa sehingga tiap produsen memiliki outlook secara kawasan, karena pasarnya kawasan, bukan domestik. Di bidang ini kita punya daya saing sebagai salah satu motor pertumbuhan,” katanya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :