NABIRE, ODIYAIWUU.com — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dogiyai, Jumat (2/2) menggelar Forum Konsultasi Publik I Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Dogiyai Tahun 2025-2045 di Hotel JDF Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Penjabat Bupati Dogiyai Drs Petrus Agapa, M.Si dalam sambutan yang disampaikan Asisten II Sekretariat Daerah Natalis Agapa, SE, M.Si saat membuka forum tersebut mengatakan, konsultasi publik merupakan proses penyelenggaran KLHS-RPJPD merujuk Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyelenggaraan Rencana Pembangunan.
“Konsultasi publik merupakan tahapan awal untuk menyampaikan hasil pengkajian pembangunan berkelanjutan, sutainable development terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals, SDGs,” ujar Natalis Agapa merujuk Bupati Petrus Agapa sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Nabire, kota Provinsi Papua Tengah, Jumat (2/2).
Menurut Natalis, tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut ditetapkan pemerintah pusat melalui identifikasi, pengumpulan, dan analisis data yang mencakup kondisi umum daerah, capaian indikator tujuan pembangunan perkelanjutan yang relevan, serta pembagian peran antara semua pihak, stakeholder terkait.
“Para pihak dimaksud yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, filantropi, pelaku usaha serta kalangan akademisi dan pihak terkait lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kondisi umum daerah paling sedikit memuat sejumlah aspek seperti daya dukung dan daya tampung, geografis, demografis, dan keuangan daerah,” kata Natalis.
Menurut Natalis, selain untuk menyampaikan hasil pengkajian pembangunan berkelanjutan, pada tahapan ini forum juga mengidentifikasi, menganalisis, dan merumusan berbagai isu pembangunan yang memiliki keterkaitan erat dengan pambangunan Kabupaten Dogiyai untuk dilakukan bersama-sama sehingga akan lahir berbagai isu penting.
“Isu strategis dan prioritas penting itu nantinya akan diintegrasikan dengan setiap tujuan pembangunan berkelanjutan guna mewujudkan pembangunan Dogiyai yang berkelanjutan baik dari aspek sosial, ekonomi, hukum dan tata kelola bahkan lingkungan hidupnya,” kata Natalis.
Menurut Natalis, mewakili Pemerintah Kabupaten Dogiyai, pihaknya berharap agar para peserta berpartisipasi aktif untuk mendukung tahapan pelaksanaan Konsultasi Publik I KLHS RPJPD Dogiyai tahun 2025-2045. Dengan demikian, diharapkan menciptakan pembangunan secara berkelanjutan yang akan ditinggalkan bagi generasi Dogiyai 20 tahun mendatang.
“Semoga niat baik dan kerja keras ibu dan bapak peserta untuk pembangunan Dogiyai diberkati Tuhan,” kata Natalis dalam kegiatan yang dihadiri juga seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Dogiyai dan para tenaga ahli Pusat Studi Ekonomi Publik dan Pembangunan Daerah Universitas Cendrawasih selaku fasilitator.
Kepala Bappeda Dogiyai Yakobus Dogomo, SS dalam kesempatan tersebut mengatakan, secara garis besar, penyusunan dokumen KLHS RPJPD terdiri dari delapan tahapan. Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari pertama, kick off dan pembentukan tim penyusun. Kedua, identifikasi indikator tujuan Pembangunan berkelanjutan (TPB), pengumpulan dan analisis data. Ketiga, konsultasi publik pertama.
“Konsultasi publik pertama kegiatannya sedang kita laksanakan saat ini. Pada tahapan ini kita semua yang tergabung dalam Pokja KLHS RPJPD serta seluruh stakeholder akan bersama-sama melihat hasil pengkajian pembangunan berkelanjutan terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah dihasilkan,” kata Yakobus Dogomo.
Menurutnya, tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) yang telah dihasilkan meliputi hasil enam muatan KLHS Dogiyai, hasil analisis capaian indikator TPB Dogiyai, hasil analisis capaian indikator TPB menurut OPD, identifikasi dan perumusan isu strategis serta prioritas pembangunan berkelanjutan Dogiyai.
Yakobus menambahkan, tahapan penyusunan dokumen ini cukup panjang dan melelahkan karena harus lengkap secara administrasi maupun tahapan. Lebih dari itu, katanya, dokumen tersebut akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat Dogiyai.
Pasalnya, lanjut Yakobus, kajian dokumen ini akan memberi masukan terhadap kemungkinan dampak negatif dari proses pembangunan Dogiyai 20 tahun ke depan sehingga bisa dicegah.
“Karena berharap melalui forum ini diperoleh saran dan masukan yang bersifat konstruktif untuk setiap hasil pengkajian pembangunan berkelanjutan terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah dihasilkan. Setelah itu akan disepakati bersama untuk ditindaklanjuti pada tahapan selanjutnya. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Bapak Penjabat Bupati Dogiyai melalui Asisten II Setda yang berkenan membuka secara resmi kegiatan ini,” ujar Yakobus. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).