NABIRE, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang), Jumat (17/5) menggelar kegiatan Konsultasi Publik II Dalam Rangka Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (KLHS RPJPD) Dogiyai Tahun 2025-2045 di Cafe Z 21, Nabire, kota Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Bupati Kabupaten Dogiyai Drs Petrus Agapa, M.Si dalam sambutannya yang diwakili Kepala Bappeda Balitbang Yakobus Dogomo, SS mengajak seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan tamu undangan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa.
Berkat rahmat dan karunia-Nya seluruh pimpinan OPD, badan, tokoh agama, tokoh adat, perempuan dan tokoh masyarakat, dan tamu undangan berkenan dapat hadir dalam keadaan sehat wal’afiat untuk mengikuti kegiatan Konsultasi Publik II dalam rangka penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Dogiyai Tahun 2025-2045.
“Konsultasi Publik II KLHS RPJPD Kabupaten Dogiyai Tahun 2025-2045 bertujuan menyajikan berbagai alternatif skenario yang akan dilaksanakan dengan upaya tambahan ataupun tanpa upaya tambahan dalam pencapaian target-target tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah ditentukan Pemerintah Pusat,” ujar Yakobus Dogomo mewakili Bupati Agapa saat membuka kegiatan Konsultasi Publik II di Cafe Z 21, Nabire, Papua Tengah, Jumat (17/5).
Yakobus menjelaskan, Konsultasi Publik II merupakan suatu tahapan penting dan wajib dilaksanakan dalam proses penyusunan KLHS RPJPD. Oleh karena itu diharapkan adanya kontribusi pemikiran semua peserta guna penyempurnaan kualitas dokumen KLHS RPJPD Dogiyai sebelum ditindaklanjuti pada tahap selanjutnya di tingkat provinsi untuk dilakukan validasi dan verifikasi.
“Selain itu dalam tahapan ini juga kita semua bersama-sama melihat berbagai arah kebijakan yang akan dilaksanakan dan berbagai sasaran pokok pembangunan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Dogiyai sepanjang periode 2025-2045 sebagai perwujudan pencapaian pembangunan berkelanjutan, sustainable development sehingga tahapan ini benar-benar membutuhkan atensi kita semua,” kata Yakobus, birokrat muda lulusan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Fajar Timur, Abepura, Papua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
