ENAROTALI, ODIYAIWUU.com — Warga Kampung Kolaitaga dan Pemerintah Distrik Bibida sepakat menghibahkan tanah seluas 100 x 100 M2 untuk membangun Markas Komando Rayon Militer (Koramil) Bibida, Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai.
Musyawarah dan mufakat yang dipandu Pejabat Pabung Paniai Mayor Czi Jarman Dabang, tercapai dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 100 undangan di Kolaitaga, Bibida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (29/6) pukul 10.15 WIT.
“Saya datang ke sini untuk mendengar dan berbicara, bermusyawarah tentang hibah tanah yang akan diberikan oleh masyarakat kepada kami pihak Kodim 1703/Deiyai,” ujar Dandim Deiyai Letkol lnf l Wayan Dedi Suryanto, SE usai berlangsung pertemuan sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Enarotali, Paniai, Papua Tengah, Sabtu (29/6).
Menurut Dedi, dalam kesempatan tersebut ia juga menegaskan kalau warga masyarakat hendak menghibahkan tanah kepada Kodim Deiyai untuk membangun Koramil, pihaknya menegaskan menjamin masalah keamanan masyarakat Bibida.
“Kami juga akan setia bekerja sama dengan pihak Pemda Paniai untuk membangun Distrik Bibida sekaligus mendorong akses jalan masuk ke Bibida untuk diperbaiki. Kami juga mendorong ke pemerintah agar listrik bisa masuk di Bibida,” kata I Wayan, prajurit berdarah Bali.
Kepala Distrik Bibida Yoris Songgonau, SIP mengatakan, dahulu lokasi tanah yang dihibahkan itu bernama Kugapa. Lokasi yang akan dihibahkan itu pertama kali ditempati misionaris asal Belanda pada 16 Juni 1938. Karena itu, ujar Songgonau, lahan tersebut merupakan tanah yang terberkati.
“Saya mau sampaikan bahwa pelepasan tanah ini pernah terjadi. Pertemuan dilakukan sebanyak tujuh kali tapi selalu ada problem sehingga tidak pernah ada kejelasan untuk membangun kantor Koramil, Saya sudah pernah sampaikan kepada pihak Pemda Paniai untuk membangun Kantor Koramil tetapi tidak pernah dihiraukan,” kata Songgonau.
Menurutnya, pihak pemerintah distrik punya kerinduan besar untuk membangun akses jalan masuk ke Bibida sehingga ibu-ibu yang mau menjual hasil kebun di pasar. Atau anak-anak leluasan pergi ke sekolah.
“Saya sudah berbicara dengan masyarakat dan berbagai tokoh setempat sehingga sudah sepakat menghibahkan tanah seluas 100 x 100 M2 tanpa uang ganti sepeserpun dari pihak Kodim Deiyai,” kata Songgonau.
Kepala Kampung Kugapa Demianus Songgonau mengatakan, tanah yang dihibahkan masyarakat Bibida kepada Kodim Deiyai sudah disepakati bersama dengan tidak meminta uang ganti rugi kepada pihak Kodim.
“Berkaitan dengan masalah gereja, saya kembali menekankan bahwa tidak ada gereja lain yang dibangun di Distrik Bibida,” ujar Demianus Songgonau.
Sedangkan perwakilan tokoh Agama Katolik menambahkan, di Distrik Bibida hanya satu gereja yaitu Gereja Katolik. Tokoh agama meminta agar tidak ada lagi gereja lain yang masuk di Distrik Bibida.
Dalam kesempatan tersebut Dandim Deiyai I Wayan merespon permintaan masyarakat agar memberikan peluang untuk pemuda asli Moni, Papua agar diterima menjadi anggota TNI.
Permintaan itu, ujar I Wayan, diterima dan akan diprioritaskan bagi pemuda asli Papua. Begitu juga jawaban dari pihak kepolisian bahwa penerimaan calon anggota Polri akan memprioritaskan pemuda asli suku Moni dan tanah Papua umumnya.
Musyawarah dan mufakat kedua belah pihak, baik masyarakat dan TNI, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Pernyataan Tertulis yang memuat beberapa poin penting.
Pertama, anggota TNI yang bertugas di Distrik Bibida tidak boleh membuka perjudian dan menjual miras. Kedua, perlu menjalin hubungan kerja sama dalam menjaga kamtibmas di Distrik Bibida.
Ketiga, apabila ada masyarakat dan TNI yang menghalangi program kerja maka diproses sesuai UUD yang berlaku. Keempat, apabila beberapa poin yang sudah menjadi kesepakatan bersama dilanggar kantor Koramil akan dipindahkan suatu saat.
Penandatangan berita acara penyerahan hibah tanah dilakukan oleh perwakilan pemilik lokasi, tokoh agama, adat, intelektual, perempuan. perwakilan kepala suku, dan perwakilan DPRD Paniai Petrus Songgonau.
Perwakilan Dewan Adat Paniai, para kepala kampung yaitu Kepala Kampung Udiuyai, Bibida, Kugaisiga, Kugapa, Ugidimi, Kolaitaga, Dama-dama, Dandim Deiyai, dan Kepala Distrik Bibida.
Penjabat Bupati Paniai Dr Martha Pigome, SH, M.Hum melalui Staf Ahli Bupati Usman Bujat menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Bibida yang telah menghibahkan tanah secara sukarela untuk membangun markas Koramil Bibida kepada pihak Kodim 1703/Deiyai.
“Saya sampaikan bahwa pemerintah, TNI dan Polri tidak bisa terpisah untuk membangun daerah dan membuat situasi yang aman. Kalau daerah ini (Bibida) tidak aman maka ada pihak keamanan yang membantu menjaga,” ujar Usman Bujat.
Dalam musyawarah dan mufakat tersebut hadir sejumlah pejabat pemerintah daerah, TNI-Polri, pemerintah kecamatan serta pemerintah kampung. Mereka antara lain Kepala Dinas Perekonomian dan Koperasi Paniai Adnan dan Pasi Log Kodim 1703/Deiyai Kapten lnf Suyadinata.
Kemudian, Pasi Ter Kapten lnf Mahmudi, Pasi Pers Kapten lnf Suroto, Kabag Ren Polres Paniai AKP Mansur,S.Sos, Kapolsek Paniai Timur AKP Hapidin, Kabag Binmas Polres Paniai AKB Bram, Pabintal Satgas Yonif 527/BY Lettu lnf Warn Sutra, dan Danpos Mandala IV Paniai Letda lnf Arjul Siregar.
Selain itu, Danramil 01 Enarotali Letda lnf Alfius Gobai, Pasi Ops Kodim 1703/Deiyai Letda Czi Andika, , Kepala Suku Distrik Bibida Boki Zanggonau, para kepala kampung Distrik Bibida, dan masyarakat setempat Bibida. Pelaksanaan acara dimulai dan diakhiri dengan doa yang dipimpin Pendeta Harner. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)