Kenaikan Yesus Kristus dan Refleksi Atas Tanah Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

Kenaikan Yesus Kristus dan Refleksi Atas Tanah Papua

Dr Yosua Noak Douw, Sos. M.Si, MA, tokoh muda Gereja-gereja Injili di Tanah Papua. Foto: Istimewa

Loading

Oleh Yosua Noak Douw

Tokoh muda Gereja-gereja Injili di Tanah Papua

UMAT Kristen seluruh dunia, Kamis (29/5) memperingati Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus. Peringatan Kenaikan Yesus Kristus merupakan salah satu momen penting dalam kalender gerejawi. Gereja-gereja seluruh dunia dipadati jemaat mengikuti kebaktian. 

Momentum rohani ini diperingati umat Kristen 40 hari setelah Hari Raya Paskah atau Kebangkitan Kristus dari alam maut demi menebus dosa umat manusia. Peringatan Kenaikan Yesus Kristus juga dirayakan umat Kristen di tanah Papua.

Kenaikan Yesus Kristus serta merta menjadi momen refleksi peristiwa iman umat tentang kelahiran di Betlehem di kandang hina, kematian di atas kayu salib, kebangkitan dari alam mau. 

Peristiwa kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus Kristus ke surga memberikan landasan spiritual yang mendalam bagi iman umat Kristen, nilai hidup, kasih Allah, dan pelayanan konkret, termasuk umat Kristen di seluruh pelosok tanah Papua.

Bagi umat Kristen, terkhusus di tanah Papua, peringatan Kenaikan Yesus Kristus tentu tidak sekadar peringatan historis. Ia lebih dari itu. Di sana bersemayam simbol kemenangan, janji, dan harapan dalam kehidupan rohani orang percaya. 

Peristiwa Yesus naik ke surga memiliki arti, makna mendalam bagi umat melalui ibadah. Tak berlebihan umat Kristen berbondong-bondong ke gereja, khusuk dalam doa dan pujian. 

Renungan para gembala di altar gereja menjadi bekal rohani dan kekuatan spiritual yang menjadi pedoman, panduan umat menghadapi realitas kehidupan sepahit maupun seindah apapun. Bahwa Kristus putra Allah naik ke surga melalui momentum peringatan rohani ini tetapi Yesus Kristus menitipkan berkat Allah kepada umat melalui para Rasul. 

Umat yang menerima berkat berlimpah Allah kepada putra-Nya melalui para Rasul kemudian berkat itu diteruskan umat kesayangan-Nya kepada sesama di tengah dunia dalam situasi dan kondisi apapun.

Pergumulan rakyat Papua

Peringatan hari raya Kenaikan Yesus Kristus bagi umat Kristen memiliki makna penting bagi rakyat Papua, khususnya umat Kristen yaitu penggenapan nubuat dalam Kitab Suci. Peristiwa ini menegaskan bahwa Yesus adalah putra Allah yang dijanjikan. Setelah bangkit dari alam maut kembali ke surga sebagai bagian dari pemuliaan-Nya.

Umat Kristen dan masyarakat Indonesia tentu memahami situasi tanah Papua yang belakangan diliputi konflik kekerasan antar pihak yang bertikai. Konflik memakan korban jiwa, harta benda, dan luka-luka. 

Entah kapan konflik itu akan pulih dan manusia hidup dalam kasih dan persaudaraan masih menjadi tanda tanya besar. Manusia tak lagi melihat sesamanya sebagai makhluk ciptaan Tuhan paling mulia tetapi seolah menjadi serigala atas sesama.

Wajah yang bertabur kekerasan di sejumlah sudut kampung di sejumlah kabupaten di tanah Papua belakangan, paling kurang mengajak umat Kristen menyadari dengan sungguh dan merefleksikan makna kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Isa Almasih. 

Kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus memberikan landasan spiritual yang mendalam bagi iman, nilai hidup, kasih Allah, dan pelayanan konkret di antara sesama umat Kristen di tanah Papua. 

Umat Kristen perlu merefleksikan peristiwa kelahiran (inkarnasi) guna menguatkan keyakinan bahwa Allah nyata dan peduli. Allah masuk dalam kelemahan manusia, memberi kepastian bahwa Ia memahami pergumulan umat-Nya, termasuk umat di tanah Papua. 

Kelahiran dalam kondisi lemah di kandang hina di Betlehem, mengajarkan manusia tentang kerendahan hati dan solidaritas. Seperti Kristus lahir dalam kesederhanaan, umat dipanggil hidup bersahaja dan dekat dengan sesamanya.

Sedangkan kematian dan kebangkitan meneguhkan kemenangan atas dosa dan maut. Iman ini menjadi sumber keberanian menghadapi tantangan di Papua, termasuk ketidakadilan atau konflik. 

Begitu pula kenaikan Kristus ke surga menjamin bahwa Ia tetap berdaulat dan umat percaya Ia tidak meninggalkan umat Allah, termasuk umat Kristen di tanah Papua sekalipun terbelit dalam kesulitan atau konflik seberat apapun.

Menjadi berkat 

Bagi umat Kristen, peringatan Kenaikan Yesus Kristus juga menyimpan pesan penting bahwa Yesus memberikan tugas, mandat kepada para Rasul untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Amanat ini tentu menjadi tugas bagi kita semua, umat Kristen di tanah Papua, untuk meneruskan cinta dan damai di tengah kehidupan dunia. 

Seberat apapun situasi yang melanda dunia menjadi tugas dan kewajiban umat Kristiani selaku pengikut Kristus. Dengan kata lain, umat Kristiani tetap setia menjadi berkat bagi sesama. Salah satu wujud konkrit yaitu mmembangun relasi, hubungan yang baik kepada semua orang. 

Pesan Yesus mesti selalu menjadi pedoman bagi umat Kristiani. Yesus mengajarkan solidaritas di antara sesama umat tanpa batas. Itu artinya, setiap orang dalam relasi sosial kemasyarakatan dituntut menghargai satu sama lain tanpa memandang suku, agama, atau status.

Setiap orang baik secara personal maupun kelompok juga dituntut bekerja tanpa lelah menjangkau semakin banyak sesama yang menderita dan teraniaya, membangun rekonsiliasi bila terjadi konflik antar-kelompok, menolak balas dendam tetapi menyediakan ruang dialog agar damai hadir di sana. 

Bagi umat Kristen, khususnya di tanah Papua, peringatan Kenaikan Yesus Kristus juga menjadi ruang merawat persaudaraan dan solidaritas di antara sesama agar nama Tuhan semakin dimuliakan.

Momentum rohani ini penting dihayati umat Kristen bagaimana merekatkan tali kasih dalam perbedaan. Setiap pribadi mesti pula menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari sesama yang merupakan makhluk peziarah. 

Tinggalkan Komentar Anda :