JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Menteri Agama Republik Indonesia Prof Dr Nasaruddin Umar menurut rencana akan memimpin langsung sidang Isbat atau penetapan awal Ramadhan 1446 Hijriah di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (28/2).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad mengatakan, sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad mengutip laman resmi, kemenag.go.id di Jakarta, Jumat (28/2).
Menurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.
Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadhan 1446 H. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
“Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadhan tahun ini secara bersama-sama,” kata Abu Rokhmad lebih lanjut.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Arsad Hidayat menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadhan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat (28/2) sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.
“Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” kata Arsad.
Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia. Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.
Awal puasa Ramadhan di Indonesia ditentukan oleh pemerintah dan sejumlah organisasi Islam. Pemerintah menetapkannya melalui Kementerian Agama. Sementara organisasi Islam lainnya seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan An-Nadzir, memiliki metode masing-masing.
Masing-masing pihak menggunakan metode yang berbeda, sehingga tidak menutup kemungkinan awal Ramadhan jatuh pada tanggal yang berbeda. Awal puasa 1 Ramadhan 1446 versi pemerintah mengacu pada Kalender Hijriah 2025 terbitan Kemenag, diprediksi jatuh pada 1 Maret 2025. Namun, tanggal tersebut masih bersifat perkiraan dan bisa saja berubah. Penetapan secara resmi akan dilakukan melalui sidang isbat.
Nahdlatul Ulama (NU) belum mengumumkan jadwal hari pertama puasa 2025. NU juga tidak mengeluarkan prediksi jatuhnya 1 Ramadhan tahun ini. NU akan menentukan awal puasa Ramadhan melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).
Penentuannya menggunakan metode yang sama dengan pemerintah, yakni rukyatul hilal dan hisab. Karena itu, awal puasa versi NU akan menunggu sidang isbat dan diumumkan bersamaan dengan pemerintah.
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 2025 jatuh pada Sabtu (1/3). Penetapan ini disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Penetapan tersebut berpedoman pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Sedangkan jamaah An-Nadzir telah menetapkan jadwal 1 Ramadhan 2025 jatuh pada hari Jumat (28/2). Ketetapan ini diumumkan melalu Penetapan Awal Ramadhan 1446 H/2025 M Jamaah An-Nadzir Gowa Sulawesi Selatan Indonesia.
“Berdasarkan hasil perhitungan dan pemantauan bulan tersebut, dan demi kehati-hatian seperti yang dicontohkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid maka Jamaah An-Nadzir Gowa mulai berpuasa pada hari Jumat 28 Februari 2025 M,” ujar Pimpinan An-Nadzir Gowa Ustaz Samiruddin Pademmui, Rabu (26/2). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)