WAMENA, ODIYAIWUU.com — Pengurus Ikatan Keluarga Besar Suku Mee (IKBS-MEE) Wilayah Lapago menuding pihak-pihak tertentu sengaja menyebarkan propaganda negatif melalui media sosial (medsos), Senin (28/5) dengan tujuan mendiskreditkan Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia John Wempi Wetipo, SH, MH.
Pengurus IKBS-MEE juga menilai, oknum yang tidak bertanggung jawab itu menyebut nama John Wetipo, salah satu bakal calon Gubernur Papua Tengah pada Pilkada Papua Tengah November mendatang dan mengaitkan dengan suku Mee di wilayah Meepago. Bahkan dalam postingan propaganda negatif yang membawa nama John Wetipo juga dimuat di sebuah web blog Rabu (29/5).
“Kami Ikatan Keluarga Besar Suku Mee, IKBS-MEE Wilayah Lapago menegaskan bahwa Bapak John Wempi Wetipo adalah salah satu kader terbaik dan putra asli Papua. Beliau memiliki hak yang sama dengan kader kader politik lainnya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua Tengah pada Pilkada mendatang,” ujar Kepala Suku IKBS-MEE Wilayah Lapago Ambeles Yogi didampingi Kepala Biro Minat Bakat Imanuel Kayame, dan Wakil Kepala Suku Menny Freth Dou melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, kota Provinsi Papua Pegunungan, Minggu (2/6).
Dalam konferensi pers yang digelar IKBS-MEE Wilayah Lapago pengurus juga menepis postingan liar orang yang tak bertanggung jawab yang dinilai meresahkan publik Papua Pegunungan, khususnya masyarakat Mee di wilayah Lapago. Postingan tersebut berjudul ‘Tutur bahasa atau statemen yang JWW pernah keluarkan untuk suku Mee di Kota Wamena’. Ada dua postingan yang dianggap mendiskreditkan John Wetipo.
Pertama, “dua periode John Wempi Wetipo sebagai Bupati jayawijaya tidak pernah mengkaderkan orang Mee. Selama pemerintahannya, satu jabatan pun tidak dikasih kepada senior kami yang pangkat dan golongan besar pun seorang John Wempi Wetipo tidak pasang dalam kabinet kepemimpinannya sebagai Bupati Jayawijaya dua periode”.
Kedua, “John Wempi Wetipo pernah marah orang-orang tua Mee di depan Gereja Efata Wamena. ‘Kamu orang Mee datang merusak di Wamena. Kamu pulang’. Saat itu orang tua kami sebagian yang ikut kegiatan mereka sakit hati dan sampe ada yang menangis di tempat sampe mereka cerita ke kami anak-anak di rumah”.
“Postingan tersebut dimuat melalui blogspot yang diedarkan 29 Mei 2024 merupakan postingan abal-abal karena tidak disertakan nama pemilik blogspot dan sumber serta nama penulis berita. Kami anggap postingan tersebut adalah berita propaganda yang sedang dibangun oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab apalagi membawa nama besar suku Mee dan orang tua yang perintis di Jayawijaya,” kata Ambeles Yogi dalam keterangan pers tersebut.
Menurut pengurus IKBS-MEE Wilayah Lapago postingan orang tak bertanggung jawab, memojokka, dan mendiskreditkan John Wempi Wetipo dan mengaitkan nama suku Mee tidak benar karena jauh dari realitas. Pengurus(IKBS-MEE Wilayah Lapago menegaskan, tidak pernah meminta jabatan atau meminta untuk dikaderkan dengan alasan orangtua sudah berjeri lelah atau perintis kemajuan Wamena.
“Apabila dikasih jabatan kami syukuri. Namun, bila tidak dikasih jabatan pun kami tetap syukuri. Kami menyadari, hasil jerih payah dan karya orang tua perintis selama mengabdi khususnya di Jayawijaya dan Lapago umumnya, Tuhan sendiri yang akan membalas dan memberikan pahala di Surga,” ujar Ambeles.
Oleh karena itu, IKBS-MEE Wilayah Lapago menegaskan tidak bertanggung jawab terhadap postingan yang disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Postingan tersebut merupakan postingan provokatif, abal-abal karena orang tua asal Mee di Lapago tidak pernah mendengar dan melihat apa yang disampaikan John Wempi Wetipo.
“Atas nama IKBS-MEE Wilayah Lapago kami menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, khususnya Bapak Jhon Wempi Wetipo serta masyarakat Jayawijaya dan Papua Pegunungan atas kejadian penyebaran berita hoaks yang disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Ambeles Yogi. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)