TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Dua kelompok massa yang terlibat bentrok di Jalan C Heatubun atau Jalan Baru, Timika, Senin (20/1) berdamai di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Provinsi Papua Tengah. Bentrok meletus pada Minggu (19/1) sore memakan korban delapan orang akibat terkena panah.
Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Billy Andha Hildiario Budiman, SIK, MH memanggil kedua belah pihak dan sepakat berdamai. Bila terulang akan berhadapan dengan hukum. Pertemuan tersebut juga menghadirkan para tokoh dan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika.
Billy, mantan Kanit II Subdit Kejahatan Keamanan Negara Direktorat Keamanan Negara (Ditkamneg) Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, mengaku, dalam pertemuan tersebut sudah ada titik temu dan kedua belah pihak sepakat tidak akan ada pertikaian lagi.
“Selain melakukan pertemuan kami juga sudah berkoordinasi dengan Pak Penjabat Bupati Mimika, tokoh adat, masyarakat, dan tokoh agama,” ujar Billy melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Timika, Papua Tengah, Senin (20/1).
Billy menegaskan, hasil kesepakatan kedua belah pihak, sesuai dengan surat pernyataan pada perdamaian pada Sabtu (28/12) apabila terjadi pertikaian lagi masing-masing pihak akan siap ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Mereka sepakat jika terjadi konflik lagi maka akan ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku. Kesepakatan tersebut disaksikan oleh para tokoh dan Pemda Mimika,” ujar Billy, mantan Pamen Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.
Billy membenarkan, dalam bentrok tersebut jumlah korban luka bertambah menjadi delapan orang dari sebelumnya enam orang. “Ada tambahan korban dua orang tapi masing-masing sudah pulang karena hanya luka saja, tidak ada korban jiwa,” kata Billy.
Menurut Billy, pada Senin (20/1) sempat terjadi perang di mana kelompok Riki Dolame bergerak sendiri tanpa koordinasi melakukan penyerangan. Meski demikian, aparat Polres langsung memukul mundur.
“Saat ini situasi sudah kondusif. Kita tetap menyiagakan personil di TKP hingga batas waktu yang tidak ditentukan guna menjamin keamanan masyarakat,” kata Billy lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)