TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Al-Quran Akbar, sebagai ikon Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXX Provinsi se-Tanah Papua tiba di Timika, kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Minggu (2/6). Kedatangan Al-Quran Akbar ini menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU yang diterbangkan dari Pangkep, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika Letkol Pnb Kamto Adi Saputra, ST, MMS secara resmi menyerahkan Al-Quran besar berbahan kayu cendana dari Jepara kepada Bupati Mimika Johannes Rettob, S.Sos, MM di Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin, Timika.
Setiba di Timika Al-Quran besar tersebut langsung diserahterimakan dan diarak dalam pawai menuju tempat penyimpanan yang disiapkan oleh pengurus LPTQ Mimika. Prosesi penyambutan ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang turut serta memeriahkan acara.
Bupati Mimika Johannes Rettob menyambut kedatangan Al-Quran Akbar dengan penuh antusias. Ia mengucapkan selamat datang Al-Quran Akbar di bumi Amungsa tanah Kamoro.
Menurut John, Al-Quran Akbar adalah sebuah prestasi luar biasa yang memberikan dampak signifikan bagi umat Islam di Kabupaten Mimika, terutama dalam memperkokoh identitas keagamaan.
“Kami berharap kehadirannya tidak hanya menjadi kenang-kenangan dalam MTQ ke-XXX se-Tanah Papua di Kabupaten Mimika, tetapi juga menjadi sumber inspirasi umat Islam dan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, penebar kasih sayang bagi semesta alam,” ujar John Rettob kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, Papua Tengah, Selasa (4/6).
John, cucu dan putera perintis Agama Katolik dan peradaban masyarakat dan umat Fak-Fak dan tanah Papua umumnya juga berharap agar Al-Quran Akbar itu menjadi hadiah yang berarti atas perjuangan umat Islam di Kabupaten Mimika, menjadi penyejuk di tengah kemajemukan, dan pendorong perdamaian serta terjalinnya kerukunan umat beragama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika KH Muh Amin, AR, S.Ag, S.Pd, MM menambahkan, Al-Quran Akbar tersebut adalah yang ketiga di tanah Papua, setelah Kabupaten Biak dan Fak-Fak. Al-Quran ini terbuat dari kertas berkualitas tinggi yang mampu bertahan hingga 200 tahun.
Penulisannya dimulai pada 8 Oktober 2003, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Mimika dan selesai pada peringatan Hari Kartini di Timika. Proses penulisan menghabiskan tinta sebanyak 9 liter dan berat keseluruhannya mencapai 273 kilogram sehingga memerlukan pesawat Hercules A-1330 untuk pengangkutannya.
“Alhamdulillah! Dukungan luar biasa dari umat Islam dan umat beragama serta dari Danlanud YKU Timika membuat Al-Quran Akbar ini bisa sampai di Timika. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas antusiasme Bapak Ibu sekalian dalam menyambut Al-Quran ini. Kegiatan ini merupakan pra-MTQ dan Al-Quran Akbar akan dibuka saat pembukaan MTQ dan ditutup saat penutupan MTQ,” ujar KH Muh Amin.
Al-Quran Akbar ini, ujar Amin, diharapkan menjadi simbol persatuan dan toleransi serta memperkuat semangat keagamaan di tanah Papua. Sebagai bagian dari persiapan MTQ ke-XXX, kehadiran Al-Quran ini menandakan dimulainya rangkaian acara yang akan mempererat tali silaturahmi dan memupuk nilai-nilai kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Papua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)