WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama kader dan anggota partai di kabupaten di wilayah adat Meepago, Jumat (21/7) menggelar syukuran Hari Lahir (Harlah) ke-25 tahun 2023 yang jatuh pada Minggu, 23 Juli.
Para pengurus dan kader Partai Kebangkitan Bangsa Deiyai menggelar ibadah syukur dan ebamukai guna meriahkan harlah partai politik berbasis ahlussunah wal Jemaah dengan sifat yang dijunjung partai yaitu kejuangan, kebangsaan, terbuka dan demokratis.
“Tahun ini, dalam rangkaian menuju puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke 25 PKB semua pengurus, kader, anggota, dan simpatisan turun langsung di Kampung Waitakotu, Distrik Tigi Timur. Kami semua berbaur dengan warga dan jemaat Maranatha Waitakotu yang mengalami musibah. Longsor terjadi di belakang gereja hingga nyaris kena pondasi gereja,” ujar Wakil Ketua 1 DPC PKB Deiyai Halim Pakage kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Deiyai, Jumat (21/7).
Menurut Pakage, turun kampung (turkam) untuk terlibat langsung dalam berbagai persoalan yang dihadapi warga masyarakat yang tengah mengalami kesulitan atau bencana menjadi agenda prioritas PKB Deiyai. Karena itu, saat melihat musibah longsor yang terjadi di belakang gereja Maranatha, para kader langsung ambil bagian ikut membantu.
“Kegiatan itu kami awali dengan ibadah syukur. Selain berdoa atas capaian 25 tahun usia PKB tahun 2023, acara kami lanjutkan dengan makan makanan lokal lokal khas Papua siap saji dan gelar tikar atau ebamukai untuk ikut meringankan beban Jemaat Maranatha yang gerejanya nyaris terkena longsor akibat abrasi,” kata Pakage lebih lanjut.
Kegiatan ini sejalan dengan motto partai PKB yaitu partai melalui para kadernya aktif dan terlibat membela sesama yang tertimpa musibah atau yang kekurangan. Melalui bantuan yang diterima warga berapapun jumlahnya, itulah salah satu cara kecil kader di daerah memastikan makna kehadiran partai sebagai alat atau sarana meraih kebaikan bersama di tengah masyarakat.
Dalam kegiatan pengurus, kader, dan simpatisan PKB Deiyai, hadir juga Komunitas Anak Desa (KAD) Deiyai ikut ambil bagian dalam acara ibadah. Komunitas ini juga menunjukkan simpati dan solidaritas mereka kepada warga dan jemaat dengan menyerahkan bantuan sebesar Rp 5.000.000.
“Keterlibatan dan sumbangan kecil ini merupakan salah satu program kecil Komunitas Anak Desa Deiyai. Konsep baru keterlibatan komunitas ini dikembangkan kaum intelektual dari desa untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain,” kata Ketua Bidang Acara KAD Yance Kotouki, S.Kep.Ns kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Jumat (21/7)
Yance mengatakan, gerakan ini bukan untuk cari nama namun berangkat dari kesadaran bersama anggota komunitas bahwa siapapun sesama yang mengalami musibah, perlu uluran tangan orang-orang yang berkehendak baik untuk menolong. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)