Pemuda Katolik Komda Papua Tengah Imbau KPU Papua Tengah dan Kabupaten Tak Memihak Paslon Tertentu - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Pemuda Katolik Komda Papua Tengah Imbau KPU Papua Tengah dan Kabupaten Tak Memihak Paslon Tertentu

Ketua Komisariat Daerah Pemuda Katolik Provinsi Papua Tengah Tino Mote (kanan) bersama Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma (kiri) dalam sebuah acara di Timika, Papua Tengah. Foto: Istimewa

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Provinsi Papua Tengah mensinyalir adanya benih konflik yang muncul di antara pasangan calon kepala daerah baik gubernur-wakil gubernur maupun bupati-wakil bupati dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Ketua Komda Pemuda Katolik Papua Tengah Tino Mote mengatakan, Komda Pemuda Katolik Papua Tengah melihat situasi dan metode kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah serta calon Bupati dan Wakil Bupati di delapan kabupaten di wilayah Meepago tahun 2024 jauh berbeda kualitasnya dengan model kampanye saat pelaksanaan Pilkada sebelumnya di Provinsi Papua.

“Kami melihat dan membaca ada potensi munculnya benih-benih konflik yang ditaburkan antar kandidat mulai dari Pileg, persaingan belanja partai politik pengusung paslon hingga masing-masing tim sukses,” ujar Tino Mote kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, kota Provinsi Papua Tengah, Minggu (13/10). 

Menurut Tino, selama masa kampanye para paslon, sungguh belum memperlihatkan praktik politik yang santun sebagai bagian penting proses pembelajaran dan pelembagaan demokrasi. Pro-kontra yang tajam antara pendukung dan fanatisme menjadi sumber potensial munculnya konflik di level grassroot, akar rumput.

Pemuda Katolik Komda Papua Tengah, ujar Tino, mengimbau KPU Provinsi Papua Tengah dan seluruh KPU seluruh kabupaten menegakkan aturan dengan membuka semua akses sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). 

 “Kami mengimbau kepada KPU Provinsi Papua Tengah dan KPU Kabupaten seluruh Papua Tengah selalu penyelenggara Pemilu di daerah tidak memihak atau melakukan komunikasi pada kandidat tertentu. Kami juga minta penyelenggara harus punya strategi upaya mitigasi di daerah rawan konflik,” ujar Tino.

Pemuda Katolik Komda Papua Tengah juga meminta juga KPU Provinsi Papua Tengah maupun KPU seluruh kabupaten di provinsi itu benar-benar mengawal masyarakat menggunakan hak suaranya, baik melalui pemilihan langsung atau menggunakan sistem noken (ikat).

“Apabila di satu daerah tertentu di kemudian hari terjadi konflik antar pihak terutama para pendukung paslon, kami akan meminta pertanggungjawaban KPU Papua Tengah maupun KPU Kabupaten selaku penyelenggara,” kata Tino tegas. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :