TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Perilaku sebagian warga kota Timika yang membuang sampah di sembarang tempat membuat wajah kota tak elok di mata. Sampah kerap dijumpahi di mana-mana.
Pemandangan di sebagian sudut kota yang dijejali sampah sempat menggugah aparat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mengalakan aksi Jumat Bersih memungut sampah dan membuang di tong-tong sampah atau tempat yang disediakan. Toh, aksi itu akhirnya redup.
Pimpinan Yayasan Somatua dan PT Mpaigelah Maximus Tipagau bersama puluhan karyawannya, Jumat (17/3) terjun langsung dalam aksi Jumat Bersih ala Somatua dan Mpaigelah memungut sampah yang bertebaran di sejumlah sudut kota Timika. Sampah-sampah yang dipungut, baik organik maupun non organik diisi dalam kantong plastik lalu dibuang di tong atau tempat sampah yang disediakan.
Puluhan karyawan dua perusahaan itu memulai aksi memungut sampah dari Jalan Cenderawasih, tepatnya depan Kantor Pelayanan Polres Mimika menuju kawasan Jalan Yos Sudarso. Aksi kemudian dilanjutkan di Jalan Belibis hingga Bundaran Timika Indah dan berakhir di Jalan Budi Utomo, tepatnya depan Diana Mall.
Aksi Jumat Bersih ini berhasil mengumpulkan sampah seperti botol plastik bekas minuman, plastik kemasan makanan, puntung rokok, ban karet, potongan besi, dan beragam jenis lainnya.
“Hari ini saya bersama karyawan serta karyawati Mpaigelah dan Somatua bergerak sukarela melakukan aksi memungut sampah di pinggir jalan dan drainase dalam kota Timika,” ujar Maximus ‘Gladiator’ Tipagau di sela-sela aksi Jumat Bersih di Timika, Jumat (16/3).
Menurut Tipagau, aksi ini selain bentuk kepedulian dan tanggungjawab elemen warga kota, juga salah satu cara efektif mengedukasi masyarakat Mimika agar memiliki pola hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan di tengah kota.
“Aksi Jumat Bersih ini juga menggugah warga kota lebih peduli dengan lingkungan tempat tinggalnya. Kita semua tentu ingin warga Mimika khususnya yang bermukim di tengah kota tetap sehat dan kota juga indah dipandang mata,” lanjut Tipagau.
Aksi Jumat Bersih spontan dan sukarela mendapat respon positif masyarakat Mimikka. Warga sekitar juga terlibat memungut dan memasukkan sampah ke dalam kantong plastik (trash bag) yang disiapkan pihak yayasan.
Sampah-sampah yang dikumpulkan dan dimasukkan dalam kantong kemudian diangkut menggunkan sebuah truk serta dua unit mobil pick up yang disediakan lalu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Iwaka.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah di Mimika. Meski demikian, di tingkat pelaksanaan masih saja ada warga yang membuang sampah sembarangan. Meski tanggungjawab terkait sampah menjadi berada di dinas tertentu, toh, masih diperlukan sinergi lintas dinas atau badan sehingga urusan sampah lebih mudah ditangani.
“Saya pikir kalau Perda Mimika terkait pengelolaan sampah belum maksimal di tingkat pelaksanaan, usul saya segera direvisi melihat kondisi riil yang dihadapi Mimika khususnya kota Timika yang masih saja dipenuhi sampah yang dibuang sembarangan. Semangat dan kepedulian atas sampah di Mimika khususnya kota Timika perlu menjadi gerakan bersama agar warga hidup sehat dan wajah kota kian bersih dan asri,” katanya.
Namun, lebih dari itu Tipagau yang juga putra asli Papua mengajak agar warga Mimika khususnya yang tinggal di kota Timika memiliki kesadaran kolektif bahwa mengurus sampah bukan sekadar kewajiban tetapi tuntutan karena hidup sehat adalah dambaan bersama.
Menurut Tipagau, pihaknya akan menjadikan Jumat Bersih aksi rutin. Melalui dua lembaga yang ia pimpin mereka juga akan melanjutkan pelayanan kesehatan melalui program doctor share, yakni kerja sama Yayasan Somatua dan Yayasan Doctor Share yang sudah dijalani selama 10 tahun sejak 2012. Termasuk program pendidikan dengan mendirikan Taman Baca Kemala Somatua yang sudah dimulai tahun 2018.
“Selain aksi bersih kota, pelayanan kesehatan melalui program doctor share dan edukasi hidup sehat melalui yayasan ini kami juga fokus untuk memberikan pelayanan air bersih, pariwisata, dan pengembangan sumber daya manusia melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar memberi nilai tambah ekonomi bagi warga masyarakat,” kata Tipagau. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)