JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Kepada Kepolisian Daerah (Polda) Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, SIK mengajak masyarakat dan seluruh elemen bekerja sama dan bergandengan tangan mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai dan jujur.
Saat tampil sebagai narasumber dalam talk show bertema Jujur Berdemokrasi Untuk Indonesia yang digelar LPP RRI Jayapura, Jumat (18/8), Fakhiri juga menyentil pentingnya semua elemen memahami hakikat dan esensi demokrasi, termasuk peran Polri mengontrol demokrasi agar tidak terpesorok melampaui batas.
“Demokrasi yang sejati harus berakar pada habitat masyarakat, dan Polri akan berperan dalam mengontrol agar demokrasi tidak melampaui batas. Terkait dengan laporan, tentunya ada mekanisme dan beberapa unsur yang harus kita lihat untuk bisa menjawab laporan itu sendiri oleh cyber. Banyak laporan palsu yang dapat menimbulkan kericuhan,” ujar Fakhiri melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Jumat (18/8).
Fakhiri juga mengharapkan agar pesan-pesan penting tesrebut dapat disampaikan kepada Masyarakat dan semua elemen yang terlibat. Jenderal bintang dua putra asli Papua itu juga membahas situasi pasca Pemilu di Papua. Situasi tersebut terkait erat berbagai insiden kekerasan yang berujung hilangnya nyawa dan kerusakan material.
“Bila kita melihat pasca demokrasi, khususnya Pemilu di Papua banyak kejadian yang menghilangkan nyawa dan material. Karena itu, kami berharap di Pemilu 2024 mendatang kita bisa belajar dari pengalaman sebelumnya. Tujuan kami adalah Pemilu untuk melahirkan pemimpin di Papua tanpa pertumpahan darah sehingga kita dapat fokus pada proses pembangunan yang lebih baik,” kata Fakhiri.
Fakhiri mengungkapkan keprihatinannya terhadap penggunaan media sosial dalam konteks politik. Ia berharap media sosial dapat digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab agar tidak menimbulkan konflik atau kekerasan. Aparat kepolisian siap untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi di media sosial.
Selain itu, Kapolda Fakhiri juga menyoroti pentingnya kerjasama dengan penyelenggara Pemilu dalam mengawal proses demokrasi. Ia mengungkapkan komitmen Polri untuk mendukung pelaksanaan Pemilu yang jujur dan amanah, serta untuk menghadirkan partai politik yang memiliki integritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.
Penjabat Walikota Jayapura Dr Frans Pekey, M.Si dalam dialog tersebut juga memaparkan berbagai pendekatan dalam menyalurkan aspirasi masyarakat dalam rencana pembangunan.
“Pendekatan teknokratis, partisipatif, politis serta pendekatan dari atas dan bawah harus saling melengkapi untuk menciptakan program skala prioritas yang efektif,” ujar Frans.
Kepala LPP RRI Jayapura Engelbertus Silubun menegaskan, media massa berperan strategis dalam membantu melestarikan demokrasi di Indonesia. Dalam konteks politik, media massa memberikan ruang untuk memelihara demokrasi agar tumbuh subur, khususnya di Provinsi Papua.
“Dengan demikian masyarakat dan elemen-elemen kita dapat mengukur keterlibatan dan partisipasi politik partai peserta Pemilu. Ini bagian penting yang sedang kita kerjakan sebagai wujud konsekuen tugas kita,” kata Engelbertus.
Ketua Bawaslu Provinsi Papua Hardin Halidin menguraikan tantangan pengawasan Pemilu. Ia menyebut, dalam sejarah Pemilu Indonesia, kejujuran tidak selalu terwujud dan Bawaslu tengah berupaya meningkatkan pengawasan dengan dukungan tim cyber dari kepolisian dan insan pers.
Dialog menghadirkan sejumlah perwakilan partai politik lain PDIP, Golkar, PAN, PKB, dan PKS, serta perwakilan dari mahasiswa dan organisasi masyarakat. Diskusi dipandu moderator Amin Siregar.
Usai diskusi para peserta mengeluarkan Pernyataan Komitmen Bersama Mewujudkan Pemilu 2024 Jujur dan Demokratis. Pernyataan tersebut berisi komitmen menyukseskan Pemilu 2024 secara adil, nihil ancaman atau tindakan kekerasan, dan mengutamakan nilai-nilai Pancasila dan hak asasi manusia dalam praksis demokrasi. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)