Pemuda Adat 12 Suku di Kabupaten Yahukimo Beberkan Insiden Dekai - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Pemuda Adat 12 Suku di Kabupaten Yahukimo Beberkan Insiden Dekai

Kondisi bangunan rumah toko (ruko) sekitar kantor Kominfo Yahukimo yang dibakar saat aksi demo damai yang berujung ricuh di Dekai, kota Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa (15/3). Foto: Istimewa

Loading

DEKAI, ODIYAIWUU.com — Para pemuda adat dari dua belas suku di Kabupaten Yahukimo membeberkan kronologi demo damai warga yang berujung ricuh lalu memakan korban tiga warga Yahukimo meninggal dan sepuluh lainnya kritis serta menjalani rawat jalan di Dekai, kota Kabupaten Yahukimo, Papua Selasa (15/3). Para pemuda adat juga membeberkan tuntutan korban penembakan insiden Dekai.

Menurut Ketua Pemuda Adat 12 Suku Yahukimo Erius Suhun, penembakan aparat tehadap massa aksi demo damai tolak otonomi khusus dan pemekaran yang dikoordinir Himpunan Alumni Mahasiswa se-Jawa Bali, berlangsung, Selasa (15/3). Penembakan berawal saat kamera drone anggota intel polisi sedang diterbangkan ke udara di tengah massa yang sedang berorasi di rumah toko (ruko) Pangkalan Cenderawasih, Dekai.

“Saat berlangsung orasi perwakilan demonstran, ada seseorang yang menerbangkan kamera drone di depan massa. Massa pendemo mendapati pemilik kamera yang ada di tengah massa dan menanyakan identitasnya. Massa meminta kartu wartawan. Karena dia bukan wartawan dan menolak menunjukkan identitas, massa mengetahui bahwa dia bukanlah wartawan. Massa kemudian mengambil kamera dan merusak kamera drone untuk menjaga keamanan dan privasi orator dan massa aksi,” kata Erius Suhun melalui keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com dari Dekai, kota Kabupaten Yahukimo, Papua, Rabu (16/3).

Pemilik kamera drone kemudian melarikan diri ke sisi aparat kepolisian bersenjata lengkap yang jaraknya agak jauh dari kerumunan massa. Lalu aparat bergerak maju menuju massa dan langsung menembakkan gas air mata dan peluru ke arah massa. Massa berhamburan dan membalas dengan lemparan batu.

Melihat ada warga massa pendemo jatuh terkena tembakan, massa lalu membakar beberapa fasilitas di Ruko B dan Kantor Kominfo. Massa berlarian mencari perlindungan dari tembakan aparat kepolisian yang membabi buta.

Saat kisruh dua orang tewas ditembak, tiga kritis lalu dilarikan ke rumah sakit, dan lima lainnya mengalami luka. Setelah mulai redah, polisi melakukan penangkapan beberapa peserta aksi. Koordinator lapangan (korlap) aksi, Denias Helembo menghadap kepolisian namun ia ditahan sampai sekarang.

Menurut Erius Suhun, dalam kericuan itu, dua peserta aksi meninggal. Mereka adalah Yakob Meklok (39), terkena peluru di ketiak bawah kanan. Peluruh dan bersarang dalam tubuh dan tewas di lokasi demo. Korban tewas lainnya adalah Erson Weipsa (21), yang terkena tembakan peluru di punggung belakang dan peluru bersarang di dada. Erson meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.

Sedangkan ada tiga demonstran yang tertembak dan saat ini dalam kondisi kritis di rumah sakit. Mereka adalah Anton Itlay (23), terkena peluru di paha, Ripen Keroman (20), dan Omori Bahabol (22). Korban lain yang menjalani rawat jalan yaitu Setti Kobak (23), Lukas Busup (37), Ance Kaningga, Luky Kobak, dan Miren Omu.

Para pemuda adat 12 suku di Yahukimo juga menyampaikan sejumlah tututan. Pertama, polisi (Brimob) dan Bupati Yahukimo segera bertanggung jawab atas korban penembakan brutal di Dekai. Para pemuda adat menilai bupati dan polisi telah melarang ruang demokrasi bagi rakyat Yahukimo dengan senjata.

Kedua, mereka meminta segera membebaskan koordinator aksi, Denias Helembo dan anggota massa lainnya yang saat ini masih ditahan. Ketiga, segera memproses secara hukum pelaku penembakan dan meminta menarik keluar TNI-Polri dari Yahukimo demi keamanan rakyat sipil. Keempat, menolak Otsus, pemekaran, dan operasi militer di Yahukimo, dan dari tanah Papua mulai dari Sorong hingga Merauke. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :