MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com – Situasi dan kondisi keamanan pasca peristiwa kerusuhan, pengrusakan dan pembakaran rumah milik warga masyarakat yang dilakukan sekelompok orang di Mowanemani, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua pada Kamis (15/7) kembali normal.
“Saat ini personil gabungan Kepolisian Sektor Kamuu dan Polres Nabire terus melakukan patroli di seputaran kota untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Saat ini, situasi di Dogiyai sudah kembali aman dan kondusif,” ujar Kabid Humas Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/7).
Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa, meminta warga masyarakat agar tetap tenang dan memberikan kesempatan kepada aparat keamanan mencari tahu sebab musabab kasus tersebut. Pihaknya belum mau bersepekulasi siapa dan apa motif di balik pelaku melakukan penyerangan serta pengrusakan dan pembakaran rumah warganya.
Menurut Bupati Dumupa, selama ini kondisi Kabupaten Dogiyai aman dan damai, kegiatan Pilkakam terlaksana dalam suasana tenang, dan aktivitas warga berjalan normal. Namun, di luar dugaan peristiwa kerusuhan serta pengrusakan dan pembakaran rumah tiba-tiba terjadi. Ia berharap agar aparat keamanan mencari tahu pelaku di balik peristiwa ini agar warganya tak menjadi kambing hitam.
“Warga saya baru selesai menunaikan kegiatan Pilkakam. Suasana Dogiyai pasca Pilkakam sangat kondusif dan warga sedang menunggu pelantikan dalam suasana gembira. Tiba-tiba tejadi peristiwa ini. Saya mengimbau warga saya agar tetap tenang dan jangan terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan. Saya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak agar mencegah jangan sampai ada orang tertentu yang berniat mengganggu keamanan dan kedamaian warga dan Kabupaten Dogiyai lagi,” ujar Bupati Dogiyai kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Sabtu (17/7).
Bupati Dogiyai menyampaikan bahwa para korban luka dalam peristiwa itu sedang ditangani petugas medis di Rumah Sakit (RS) Pratama Dogiyai dan lainnya dilarikan ke RSUD Paniai. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas medis agar memberikan pelayanan maksimal.
“Saya memohon maaf kepada keluarga korban luka atas jatuhnya korban yang juga warga saya. Saya juga meminta agar keluarga korban bersabar menunggu hasil kerja pihak keamanan mengungkap pelakunya. Siapapun pelakunya dan apapun motifnya harus diungkap, “ujarnya.
Kabid Humas Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH membeberkan kronologi peristiwa tersebut. Pukul 17.25 WIT lima personel Satgas Paskhas TNI AU yang dipimpin Serka Wartono menegur masyarakat yang mabuk agar keluar runway bandara Mowanemani melalui jalan setapak. Kemudian, para personel bergegas keluar dari dalam runway. Di luar terdapat sekitar 20 orang dengan membawa panah, parang dan batu. Warga masyarakat tersebut langsung mengeroyok para personil satgas Paskhas TNI AU tersebut. Tidak sampai di situ, mulai pukul 19.35 WIT massa mulai melakukan pembakaran rumah warga dan kios. (Benediktus Agapa, Yanuarius Goo/Odiyaiwuu.com)