ARSO, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP buka suara merespon pernyataan Wilhelmus Yoko yang menyebut Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) 1000 yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Keerom bodong alias palsu.
Gusbager mengatakan, pernyataan Wilhelmus tidak benar, bohong, dan menyesatkan publik. Pihaknya juga menegaskan, tidak pernah mengeluarkan SK bodong bagi CPNS 1000, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tenaga kesehatan (nakes) dan guru di lingkungan Pemkab Keerom.
”Pemerintah Kabupaten Keerom tidak pernah mengeluarkan surat keputusan palsu apalagi SK CPNS 1000, PPPK tenaga kesehatan, dan guru,” ujar Piter Gusbager kepada Odiyaiwuu.com dari Arso, kota Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Sabtu (15/6).
Menurut Gusbager, pengangkatan CPNS 1000 sudah melewati proses verifikasi di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional Wilayah 10 Provinsi Papua. Proses SK CPNS 1000 tersebut juga sudah melalui verifikasi di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia kemudian ditetapkan dan ditandatangani hingga penerbitan Nomor Induk Pegawai (NIP).
Gusbager juga menegaskan, sebagai pejabat pembina kepegawaian dirinya berwenang mengangkat dan menetapkan SK CPNS sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pejabat yang lama bergelut di dunia birokrasi dirinya mengaku tak sembarangan menerbitkan SK karena menyangkut nasib pegawai yang berhak menerima SK tersebut.
”Saya sudah 18 tahun mengabdi sebagai aparatur sipil negara. Saya juga sudah 5 tahun mengabdi di pemerintahan, di mana 2 tahun sebagai Wakil Bupati dan kurang lebih 4 tahun sebagai Bupati Keerom. Karena itu saya sangat paham birokrasi dan tidak mungkin saya menerbitkan SK palsu,” kata Gusbager lebih lanjut.
Pihaknya kembali mengingatkan Wilhelmus Yoku berhenti menyebarkan berita palsu yang justru menyesatkan publik. Selain itu, Gusbager juga mengharapkan Wilhelmus Yoku menarik kembali pernyataan tentang SK yang dikeluarkan bupati yang dianggapnya palsu. Malah pernyataan Wilhelmus tidak benar, bohong, menyesatkan dan sudah menjadi konsumsi publik.
“Saya meminta aparat kepolisian segera mengusut dan menangkap oknum pelaku pungutan liar dan kelompok aliansi yang selama ini mengatasnamakan pemerintah,” kata Piter Gusbager. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)