JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Uskup terpilih Keuskupan Jayapura Mgr Dr Yanuarius Theofilus Matopai You, Sabtu (13/) mempersembahkan Misa Syukur di aula SMA Teruna Bakti Waena, Jayapura. Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Sri Paus di Takhta Suci Vatikan memilih Mgr Matopai sebagai Uskup Jayapura.
Pengumunan terpilihnya Mgr Matopai disampaikan Uskup Emeritus Keuskupan Jayapura, Mgr Dr Leo Laba Ladjar, OFM saat berlangsung perayaan Ekaristi Kudus di Katedral Kristus Raja Dok V Jayapura, Papua, Sabtu (29/10).
Sebagai ungkapan syukur, keluarga besar Ikatan Alumni Teruna Bakti Waena, baik dari SPG maupun SMA Teruna Bakti menggelar Misa. Mgr Matopai, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Fajar Timur Abepura, adalah salah alumni Teruna Bakti.
Mgr Matopai dalam homilinya mengatakan, perayaan syukur pantas diselenggarakan sebagai umat beriman yang percaya atas seluruh karya Agung Tuhan atas manusia, termasuk para alumni Teruna Bakti.
Perayaan syukur itu sekaligus jawaban iman atas doa-doa umat-Nya, termasuk umat Katolik di dua sekolah menengah atas di lingkup Teruna Bakti khususnya para alumni. Misa Syukur itu juga sebagai ungkapan doa kepada Tuhan karena seorang alumni dalam terang Roh Kudus terpilih menjadi Uskup Keuskupan Jayapura.
Mgr Matopai mendasarkan kotbahnya mengutip Injil Matius 11:25 yang berbunyi, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”
“Tuhan tidak diskriminatif terhadap orang Papua seperti yang dilakukan oleh manusia tetapi Tuhan memilih orang Papua sebagai Uskup,” kata Mgr Matopai, Uskup pertama orang asli tanah Papua dalam sejarah perjalanan Gereja Katolik di Indonesia, khususnya di bumi Cendrawasih.
Ketua Alumni Teruna Bakti Waena John NR Gobai dalam sambutannya saat berlangsung ramah tamah mengatakan, gereja Katolik masuk di Papua 1894. Sekitar tahun 1968 atau 1969, dibuka sekolah untuk menjadi calon imam Katolik dengan nama ATK sebelum akhirnya berubah menjadi STFT.
Tahun 1980, Pastor Yan Warpopor, Pr adalah orang Papua pertama dari Keuskupan Manokwari-Sorong yang ditahbiskan jadi imam. Sedangkan tahun 1980, Pater Theo Makai dari Keuskupan Keuskupan Timika (kini Keuskupan Timika terpisah dengan Keuskupan Jayapura). Kemudian tahun 1991, Pastor Matopai, lulusan SPG Teruna Bakti ditahbiskan jadi imam dan 31 tahun kemudian terpilih jadi Uskup.
“Jadi umat Katolik di Papua menunggu selama 40 tahun lebih sejak Pastor Theo Makai ditahbiskan, baru pertama kali seorang imam putra asli Papua dipilih menjadi Uskup Keuskupan Jayapura. Atau selama 126 tahun sejak masuknya Gereja Katolik di tanah Papua,” ujar John Gobai, yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)