WAMENA, ODIYAIWUU.com — Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA dan istrinya, Herwin Meiliantina Wanggai, S.Sos, M.Si, Rabu (30/4) menumpang becak bersama para tukang becak dan ratusan warga menuju Bandara Wamena, Provinsi Papua Pegunungan.
Velix dan istrinya Herwin Meiliantina Wanggai kembali ke Jakarta setelah mengakhiri tugas sebagai Penjabat Gubernur dan Ketua TP PKK Provinsi Papua Pegunungan setelah Dr HC John Tabo, SE, MBA dan Dr Ones Pahabol, SE, MM resmi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan periode 2025-2030.
“Salamalaikum. Terima kasih atas kebersamaan selama ini, terutama kerjasama dalam menyebarluaskan berbagai kegiatan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan masyarakat selama kami mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur Papua Pegunungan. Hari ini kami kembali ke Jakarta. Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkah bagi kita semua,” ujar Velix Wanggai kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, kota Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (30/4).
Sedangkan tokoh muda Papua Pegunungan Unas Ginia Tabuni menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Velix dan istrinya atas dedikasi dan pengabdiannya selama mengemban tugas memimpin provinsi baru tersebut sekaligus meletakkan dasar pembangunan yang akan dilanjutkan pemimpin baru.
“Kaka Velix seorang pemimpin muda dan tokoh yang sangat merakyat. Beliau sungguh menampilkan diri sebagai seorang pemimpin yang dekat dengan masyarakat, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki akses atau pengaruh besar, seperti abang becak,” ujar Unas Tabuni kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Menurut Unas Tabuni yang juga Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Jayawijaya, saat anak-anak tukang becak mengantar Velix dan istrinya, bahkan ada yang meminta agar tetap berada di Papua Pegunungan sebagai penjabat gubernur. Ungkapan polos itu, ujarnya, keluar dari anak-anak kecil karena belum tahu kalau masa jabatan sebagai penjabat gubernur sudah berakhir dan sudah ada gubernur dan wakil gubernur definitif.
“Saya beritahu ade-ade, masa tugas kaka Velix dan kaka ibu sudah berakhir. Mereka dua akan menunaikan tugas baru di Jakarta. Keduanya mendapatkan tugas baru yang lebih besar dan tentu menuntut tanggung jawab yang lebih luas,” kata Unas Tabuni.
Menurutnya, saat Velix dan istrinya bergerak menuju Bandara Wamena, anak-anak meminta agar keduanya harus rame-rame naik becak. Velix dan istrinya, kata Unas, tak keberatan sehingga mereka berdua harus naik becak bareng. Kesediaan menerima tawaran naik becak merupakan bentuk penghormatan anak-anak, warga masyarakat kepada pemimpinnya.
“Anak-anak abang becak yang mengantar kaka Velix dan kaka ibu ini menunjukkan bahwa sebagai pemimpin mereka memiliki hubungan yang akrab dengan masyarakat tanpa menjaga jarak. Keduanya juga sungguh dihormati oleh anak-anak dan warga,” kata Unas Tabuni lebih lanjut.
Menurut Unas Tabuni, kenangan selama masa tugas formalnya sebagai Penjabat Gubernur dan Ketua TP PKK Papua Pegunungan akan dikenang masyarakat sebagai sosok pemimpin yang sungguh mengabdi bagi masyarakat dan daerah lepas dari kekurangan dan kelebihannya. “Terima kasih banyak, kakanda Velix Wanggai dan ibu. Tuhan memberkati selalu,” kata Unas Tabuni.
Velix Wanggai dan istrinya, Ny Herwin Wanggai, Senin (28/4) pagi berpamitan dengan para aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan. Keduanya hadir saat apel pagi bersama Gubernur Papua Pegunungan John Tabo dan Wakil Gubernur Ones Pahabol di halaman Kantor Gubernur Papua Pegunungan, Wamena.
Saat berpamitan dan perpisahan ini, suasana haru terasa di antara para ASN. Selama mengemban tugas sebagai penjabat gubernur, Velix dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan para ASN.
Velix juga menyampaikan kata-kata penguatan kepada seluruh ASN Pemprov Papua Pegunungan untuk mengikuti arahan-arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan definitif demi kemajuan daerah agar masyarakat lebih sejahtera, aman, dan damai.
“Saat ini kami tidak lepas sambut. Ini juga kampung kami sendiri. Saya bersama ibu hanya izin saja untuk kembali ke Jakarta dan melayani di sana. Kami akan tetap membantu gubernur dan wakil gubernur untuk membangun honai besar Provinsi Papua Pegunungan. Terima kasih sebesar-besarnya untuk kebersamaan kita selama ini,” kata Velix.
Tak lupa, dalam kesempatan itu, Ny Herwin Wanggai juga memberikan dukungan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan serta seluruh ASN untuk tetap semangat dalam bekerja melayani masyarakat.
Perpisahan tersebut sekaligus menjadi momen flashback atas dedikasi dan kontribusi Velix Wanggai dan Ny Herwin Wanggai dalam meletakkan dasar pemerintahan dan pembangunan. Dasar itu akan dilanjutkan gubernur dan wakil gubernur definitif perdana Papua Pegunungan hasil pilkada serentak tahun 2024.
Velix, Deputi Bidang Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, Senin (13/11 2023) pukul 13.00 WIB dilantik sebagai Penjabat Gubernur Papua Pegunungan menggantikan pejabat terdahulu Nikolaus Kondomo, SH, MH di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3 Gedung C, kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (13/11) pukul 13.00 WIB..
Pelantikan Velix berdasarkan Surat Kementerian Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3./6073/SJ tertanggal 10 November 2023 yang ditandatangani Sekjen Kemendagri Dr H. Suhajar Diantoro, M.Si.
Velix lahir di Jayapura 16 Februari 1972. Putra asli Papua ini dikenal sebagai aktivis, ahli hubungan internasional, penulis buku, dan kolumnis. Velix pernah didapuk sebagai Staf Khusus Presiden era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Velix menjadi staf khusus Yudhoyono yang bertugas membantu memberi masukan pada presiden tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pembangunan daerah dan otonomi daerah di Indonesia. Ia juga lama meniti karir sebagai staf perencana Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
Velix adalah putra Sofyan Wanggai dan Ita Nurlita. Velix menikah dengan Herwin Meiliantina dan dikaruniai empat orang anak: Venna Aisyah Refornisa Wanggai, Muhammad Fadhil Qoraano Wanggai, Cordova Maulana Wanggai, dan Qowabi Hanif Suryakusuma Wanggai.
Velix, Sekretaris Jenderal Forum Ukhuwah Pemuda Irian Jaya periode 1998-2000, merampungkan studi SMP hingga tamat SMA Negeri 2 Jayapura tahun 1991. Velix merampungkan kuliah S1 jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Gadjah Mada tahun 1996.
Velix meraih gelar master (S2) dari Flinders University, Australia dengan tesis berjudul The Politics of Formulating Regional Development Policy: The Case of Papua, Indonesia, 1998-2006.
Sempat pula kuliah S3 di Australian National University sebelum akhirnya dipanggil Presiden Yudhoyono sebagai Staf Khusus. Velix merampungkan S3 di Universitas Padjadjaran, Bandung. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)