WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Deiyai Ateng Edowai terpaksa angkat bicara, lantaran sejumlah tokoh intelektual asal Kabupaten Deiyai mempublikasikan informasi-informasi yang menurutnya berbau politis.
Padahal Ateng mengaku, selama ia memimpin Deiyai aman-aman saja. “Kita saling membutuhkan antara satu sama lain, maka itu jangan membuat isu-isu yang menjatuhkan orang,” ujar Bupati Edowai melalui keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com di Nabire, Kota Kabupaten Nabire, Papua, Selasa (22/2).
Ateng meminta kepada sejumlah tokoh intelektual asal Deiyai yang aktif mengisi panggung media untuk kepentingan politik Pilkada 2024 untuk tidak lagi berkoar-koar dan ia mengajak untuk bersatu, bahu-membahu mendukung visi, misi dan program kerjanya membanguan Deiyai.
“Saya beritahu beberapa intelektual asal Deiyai yang selalu aktif berkoar ikut serta dalam kepentingan politik tahun 2024, mari kita bersatu, bahu membahu mendukung visi misi dan program pembangunan Deiyai,” katanya.
Ateng menegaskan, dalam memberikan penilaian kepemimpinan kabupaten lain tak harus menjadi barometer unrtuk menilai kepemimpinannya selama ini di Deiyai.
“Jangan kita menilai gaya kepemimpinan orang lain dikaitkan dengan gaya kepemimpinannya kabupaten lain tetapi, menilailah gaya dan cara kepemimpinannya sendiri apakah adil atau tidak,” tandasnya.
Isu politik yang dikembangkan selama ini, menurut Ateng, hanya mencari popularitas publik, lalu orang lain yang tak bersalah akan menjadi korban melalui postingan berita yang tak benar ini. “Hati-hati, ada konsekuensi dari tindakan seperti itu. Jangan sampai berita lain yang nantinya menyakitkan orang lain,” tegasnya.
Seseorang ingin mencalonkan diri untuk menggantikan dirinya, Ateng mempersilahkan. Pasalnya, Deiyai adalah dapur dan milik bersama. Deiyai ada untuk kita dan oleh kita.
“Tinggalkan niat berpolitik praktis. Mari kita bersatu bergandengan tangan membangun Deiyai. Semua pihak sama-sama proaktif mendukung pembangunan,” ujar Ateng.
Akan sidak
Ateng berencana akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke setiap kantor-kantor guna mengecek langsung daftar kehadiran dan keaktifan ASN untuk membuktikan kinerja ASN dan pimpinan OPD.
“Saya akan sidak ke kantor-kantor untuk mengecek langsung keaktifan ASN di setiap kantor. Selama ini saya sidak dalam satu tahun empat kali. Untuk tahun ini tetap saya akan sidak,” katanya.
Bupati menegaskan, jika kedapatan ASN lancar menerima gaji, tapi tidak masuk kantor, pihaknya akan mengambil sangsi tegas. “Kalau terima gajinya lancar tapi tidak pernah masuk kantor, kami akan tegas melakukan pemblokiran rekening gaji ASN yang bersangkutan di bank,” tandas Ateng.
Menurut Ateng perkantoran sepi-sepi saja, dikarenakan pimpinan OPD tidak membagi tugas dan tanggung jawab sesuai bidang tugasnya masing-masing dan ada penyebab lain semisal ASN indsipliner.
“Seluruh OPD harus transparan dalam hal pengunaan DPA terhadap bawahan dan seluruh ASN selalu loyal terhadap pimpinan,” kata Ateng.
Bupati Ateng menerima dengan baik dan menyampaikan terima kasih atas sorotannya Ketua Komisi A DPRD Deiyai, Onesimus Madai, telah terpublikasi tersebut.
“Itu sudah menjadi fungsi DPRD Deiyai sebagai pengontrol dan pengawas eksekutif. Tapi DPRD Deiyai juga melaksanakan termasuk kunjungan kerja dan reses,” pinta Ateng. (Emanuel You, Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
