ATAMBUA, ODIYAIWUU.com — Uskup Emeritus Keuskupan Atambua Mgr Antonius Pain Ratu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr Gabriel Manek SVD, Atambua, kota Kabupaten Belu, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/1) pukul 10.15 WITA.
“Dengan dukacita yang mendalam kami memberitakan kepada Nuntius Apostolik, Kardinal, para Uskup, imam, biarawan dan biarawati dan segenap umat beriman bahwa telah meninggal dunia Uskup Emeritus Keuskupan Atambua Mgr Anton Pain Ratu, SVD dalam usia 95 tahun,” ujar Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua Pastor Vincentius Wun, SVD melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Atambua, Timor, Sabtu (6/1).
Menurut Pastor Vincentius, jenazah Mgr Pain Ratu akan diarak dari RSUD Gabriel Manek untuk disemayamkan di Aula Santo Dominikus Emaus setelah diadakan Misa pelepasan yang dipimpin Pastor Salvator Towari, SVD.
Setiba di Aula Dominikus, jenazah akan diterima Uskup Atambua Mgr Dr Dominikus Saku, Vikjen, para Romo, dan frater Tahun Orientasi Rohani (TOR). Kemudian pada pukul 19.00 WITA akan dipersembahkan Misa Requiem yang dipimpin Pastor Provinsial SVD Timor.
Kemudian pada Minggu (7/1) pukul 19.00 WITA akan dipersembahkan Misa Requiem yang dipimpin Vikjen Keuskupan Atambua Pastor Vincentius. Selanjutnya, Senin (8/1) pukul 16.00 WITA jenazah Mgr Pain Ratu akan diarak ke Gereja Katedral Santa Maria Imakulata Atambua untuk disemayamkan.
Pada pukul 19.00 WITA dipersembahkan Misa Arwah di Katedral Atambua yang dipimpin Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku atau para Uskup yang hadir.
“Selasa, 9 Januari pukul 10.00 Misa Pemakaman di Katedral Atambua dipimpin oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia atau Uskup Atambua,” ujar Pastor Vincentius.
Anton Pain Ratu lahir 2 Januari 1929 di Desa Lamawolo, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Mgr Pain Ratu menjabat sebagai Uskup Atambua sejak tahun 1984 hingga pengunduran dirinya diterima Paus pada 2 Juni 2007.
Anton Pain Ratu menempuh pendidikan dasar di Sekolah Rakyat (SR) Leworere, Tanah Boleng, Adonara, tahun 1939. Dari Nusa Tadon Adonara, yang kerap disebut Pulau Romantis, ia kemudian melanjutkan pendidikan di Vervolgd School, Larantuka, kota Kabupaten Flores Timur tahun 1940 hingga 1942.
Anton Pain Ratu kecil masuk ke Seminari Santo Yohanes Berkhmans, Todabelu, Mataloko, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, sejak 1942 hingga 1950 dan juga Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Maumere sejak tahun 1950 hingga 1958.
Anton Pain Ratu ditahbiskan menjadi imam Serikat Sabda Allah pada 17 Agustus 1958 oleh Uskup Larantuka (kala itu) Mgr Gabriel Manek, SVD. Anton Pain Ratu ditahbiskan bersama Pastor Clemens Cletus da Cunha, SVD, Pastor Lambertus Paji Seran, SVD, dan Pastor Petrus Sepe, SVD.
Setelah menempuh pendidikan lanjut antropologi budaya dan Institut Pastoral Asia Timur (EAPI) dan melewati tahun-tahun pastoral, pada 12 April 1972 ia diangkat menjadi Regional SVD yang dijabatnya tiga periode berturut-turut.
Pada 2 April 1982, Mgr Pain Ratu diangkat sebagai Uskup Auksilier Atambua dengan gelar Uskup Tituler Zaba. Ia memilih moto tahbisan Maranatha (1 Kor 16:22). Pastor Pain Ratu ditahbiskan menjadi Uskup pada 21 September 1982.
Dalam penahbisan tersebut Uskup Atambua Mgr Theodorus van den Tillaart, SVD menjadi Uskup Pentahbis Utama dengan Uskup Ko-konsekrator adalah Uskup Malang Mgr Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm, Uskup Agung Ende Mgr Donatus Djagom, SVD, dan Uskup Kupang Mgr Gregorius Manteiro, SVD.
Uskup Emeritus Anton Ratu SVD berpulang dalam usia 95 tahun, Sabtu (6/1). Mgr Pain Ratu adalah Uskup emeritus tertua pertama di Indonesia. Ia dikenal sebagai Uskup yang sangat menentang tindak kekerasan dan mengajarkan toleransi antarumat beragama. Selain menulis sejumlah buku, Mgr Pain Ratu juga mendirikan Tarekat Suster Puteri Maranata.
“RIP. Nana (Om) Uskup, Nana kebanggaan. Akhirnya berakhir sudah. 95 tahun penuh warna-warni. 95 tahun penuh kasih sayang. Dan jalan panjang pengabdian untuk Sang Empunya Kehidupan. Pana meti senaren, nana (Pergilah menghadap Bapa dalam Surga dengan sukacita, om),” ujar Anton Doni Dihen, ponakan Uskup Anton Pain Ratu melalui akun Facebook-nya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)