JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe SIP, MH mengemukakan, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) merupakan wadah perjuangan mewujudkan keadilan dan kemakmuran sosial ekonomi bagi masyarakat. Melalui koperasi, Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Papua harus menjadi wadah tunggal mengawal roh pergerakan berkoperasi di wilayah Papua.
“Dekopin Wilayah Papua menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Papua melakukan pembinaan dan pengembangan koperasi menuju terciptanya lapangan kerja yang produktif, ekonomis, maju, bangkit, dan sejahtera. Dekopin Wilayah Papua merupakan wadah sekumpulan manusia berpikiran maju da visioner bagaimana menggerakkan perekonomian masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan. Selaku Gubernur Papua saya memberikan apresiasi sekaligus berharap agar Pelaksana Tugas Ketua Dekopin Papua segera dilantik menjadi ketua definitif,” ujar Gubernur Lukas Enembe melalui Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Doren Wakerkwa, SH saat berlangsung Musyawarah Wilayah Dekopin Papua di Hotel Horison Kotaraja, Jayapura Jumat (25/3).
Menurut Gubernur Enembe, banyak tantangan, hambatan, dan rintangan di Papua yang susah diselesaikan. Namun, pihaknya mengapresiasi Ketua Dekopin dalam membangun peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi. Selain itu, Gubernur mengharapkan Ketua Dekopin Indonesia segera melantik Ketua Dekopin Wilayah Papua agar bersama pengurus baru segera bekerja.
“Saya selaku Gubernur Papua mengharapkan agar Dekopin Wilayah Papua dapat memainkan peran untuk mewujudkan cita-cita koperasi di Papua dan sebagai penyalur aspirasi serta berperan aktif sebagai mitra pemerintah dalam membangun koperasi di Papua melalui Dinas Perindagkop UKM Papua. Banyak koperasi kita macet di mana-mana. Padahal, koperasi kita bangkit sejak era Orde Baru tetapi ada banyak kendala nasional sehingga semakin kendor. Kami harapkan dengan ketua yang baru nanti bisa membangkitkan kembali semangat berkoperasi untuk kepentingan masyarakat Papua,” ujar Lukas Enembe lebih jauh.
Pihaknya meminta para pengurus Dekopin Wilayah Papua segera berkoordinasi dengan para bupati dan walikota seluruh Papua untuk membentuk koperasi di setiap kabupaten atau kota. Hal ini mengingat koperasi sebagai wadah berkumpulnya masyarakat ekonomi sehingga para pengurus memberikan pelayanan sekaligus ikut memberdayakan warga melalui wadah koperasi.
“Kita semua yang ada di atas tanah Papua ini sudah diberkati Tuhan. Oleh karena itu kita harus menjadi berkat bagi masyarakat. Sebelum mengembangkan koperasi di daerah, kita harus memperhatikan penampilan kita agar dapat dipercaya masyarakat. Bila penampilan kita kepada orang kurang baik, mereka menjadi ragu untuk bergabung menjadi anggota,” ujar Lukas Enembe.
Peringatan itu beralasan mengingat banyak koperasi di Papua macet oleh berbagai alasan. Misalnya, pemahaman soal konsep pengelolaan koperasi atau kehabisan modal bahkan pupusnya semangat hidup berkoperasi. Karena itu diharapkan agar Dekopin Papua bersama-sama aparatur teknis di provinsi maupun kabupaten dan kota bergandengan tangan satu sama lain.
Advokasi, fasilitasi, dan edukasi
Ketua Umum Dekopin Dr Sri Untari Bisowarno, MAP mengajak para peserta menjaga Papua yang memiliki sumber daya yang luar biasa besar. Tahun 2020 Papua mencatat pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp. 198,23 triliun. APBD juga termasuk cukup bagus, sebanyak Rp. 89 triliun.
“Perputaran uang di masyarakat cukup tinggi tetapi agar dicek kembali perputaran uangnya di mana. Berapa dana desa yang sudah digunakan. Hal ini menjadi perhatian kita bagaimana membangun kekuatan ekonomi rakyat dengan koperasi. Saat pameran Dekopin baru-baru, rekan-rekan dari Papua membuat noken dan barang adat lainnya,” ujar Sri Untari.
Menurut Sri, ada tiga fungsi Dekopin yaitu fungsi advokasi, fasilitasi, dan edukasi. Terkait fungsi edukasi, untuk sementara koperasi di Papua berguru ke Jawa Timur karena di sana sudah maju dan menjadi rujukan pembelajaran bagi Dekopin wilayah seluruh Indonesia. Beberapa waktu lalu, berlangsung pertemuan dengan induk koperasi di mana salah satu poin pembicaraan yaitu tentang minyak goreng di mana penyalurannya dilakukan melalui koperasi.
“Koperasi memiliki asas gotong royong sehingga saya ajak mari kita buktikan gotong-royong bersama anggota. Kita bangun Indonesia menggunakan pola gotong-royong sesuai dengan semangat yang ditinggalkan oleh Presiden Soekarno. Koperasi mengajak kita untuk berdikari membangun kekuatan melalui rakyat membangun negara,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Ketua Dekopin Wilayah Papua Paskalis Kossay, S. Pd, MM menyampaikan penghargaan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe melalui Asisten I Setda Papua yang berkenan hadir saat berlangsung Musyawarah Wilayah Dekopin Papua di Hotel Horison Kotaraja. Musyawarah Wilayah Dekopin Papua merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi yang bersifat strategis, untuk kelanjutan organisasi di masa akan datang.
“Koperasi lama tidak berjalan. Saatnya kita perbaharui menjadi mitra strategis pemerintah membangun rakyat di provinsi yang kita cintai. Kita tahu bahwa koperasi itu satu-satunya cara untuk membangun ekonomi nasional. Karena itu, musyawarah kali ini kami usung tema Membangkitkan Semangat Koperasi Sebagai Soko Guru Rakyat Provinsi Papua. Kita tahu, koperasi merupakan wadah membangun ekonomi rakyat,” ujar Paskalis Kossay.
Menurut Paskalis, mantan anggota Komisi Intelijen DPR RI asal Papua, dengan semangat koperasi kita bekerja keras mendorong kemitraan, kolaborasi dengan pemerintah daerah sekaligus membangkitkan semangat baru memajukan ekonomi masyarakat melalui wadah koperasi di tanah Papua. Hal ini sangat penting mengingat koperasi merupakan salah satu wadah ideal yang identik dengan konteks akar budaya kita yaitu kerja keras, kerja sama, saling menolong, dan gotong royong membangun kekuatan ekonomi bersama.
“Karena itu kita satukan niat melalui koperasi agar membangkitkan kembali semangat gotong royong melalui kehidupan berkoperasi. Kami semua berharap agar semangat kerja sama terus dipupuk dan dikembangkan guna bersama pemerintah provinsi Papua memajukan ekonomi masyarakat melalui koperasi,” kata Paskalis Kossay. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)