JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe SIP, MH mengemukakan, seluruh orang Papua di muka bumi tidak happy, bahagia. Lukas meminta audiens mencatat itu. Mereka tidak hidup dalam kebahagiaan.
“Intan Jaya menangis, Puncak menangis, Nduga menangis, Maybrat menangis. Orang menangis. Orang Papua tidak hidup aman di negeri kita sendiri. Tidak hidup aman. Kami lahir bukan untuk itu. Kami hidup untuk berbahagia. Kami hidup untuk menikmati kebahagiaan. Itu yang utama. Orang Papua harus bahagia. Itu utama,” ujar Gubernur Lukas Enembe dalam sebuah tayangan video yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (8/2).
Dalam tayangan video yang berdurasi 1 menit 23 dtik itu, Lukas Enembe, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Papua yang didampingi anggota DPRP Thimotius Wakur dan seorang tokoh masyarakat, bicara dengan suara serak dan nampak kesal.
Saat dikonfirmasi di mana dan kapan Gubernur Lukas bicara, sebuah sumber menyebut Lukas bicara dalam sebuah acara di kampung halamannya, Tolikara. “Beliau bicara di Mamit, Tolikara (Selasa, 8/2) hari ini,” ujar sumber itu kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (8/2).
Gangguan keamanan dan ketertiban di sejumlah kabupaten di tanah Papua terus terjadi. Misalnya, di Kabupaten Intan Jaya. Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz dan Polres Mimika menangkap tokoh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang biasa beraksi di Intan Jaya, Enos Tipigau.
Mengutip Papua.tribunnews.com, Selasa (8/2), Enos Tipigau ditangkap di Jalan Budi Utomo, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (5/2). Enos Tipigau memiliki rekam jejak kriminal dimana melakukan penembakan terhadap Jainudin pada 5 Agustus 2020. Korban tewas dalam peristiwa itu.
Kemudian, penembakan rombongan tim penjemputan Irjen Mathius D Fakhiri yang saat itu menjabat sebagai Wakapolda Papua pada 25 September 2020. Enos Tipigau juga menembak ke arah Poslek Sugapa, Intan Jaya, pada 30 September 2020. Ia juga melakukan penembakan terhadap Pos Koramil Sugapa pada 25 Februari 2021.
Selain itu, melakukan aksi pembakaran kios warga sipil bernama Rian, pada 30 Oktober 2021. Kemudian penembakan terhadap Ramli di sebuah kios penjualan minyak tanah pada 8 Februari 2021.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, Enos Tipigau merupakan anak buah dari Undius Kogoya, pemimpin KKB yang sering beraksi di Intan Jaya. Enos Tipigau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Intan Jaya dan Polda Papua atas serangkaian aksi kriminalitas yang diperbuatnya.
“Dari hasil penyidikan dan penyelidikan serta langkah-langkah yang dilakukan Satreskrim Polres Mimika dan Intan Jaya, ditemukan fakta bahwa Enos Tipigau terlibat dalam rangkaian tindak pidana di Kabupaten Intan Jaya,” kata Era dikutip dari laman Kompas.com, Senin (7/2).
“Dari hasil pemeriksaan, penembakan pertama terhadap warga sipil yang bernama Jainuddin, Enos Tipigau adalah eksekutor utamanya. Mereka di bawah pimpinan daripada Undius Kogoya,” sambungnya.
Enos Tipigau ditangkap bersama dengan enam orang lainnya. Setelah diperiksa, keenam orang itu tak berhubungan dengan KKB. “Keenam orang tersebut dibebaskan,” jelas Era.
Kini, Enos Tipigau ditahan di Polres Mimika. Polisi masih menyelidiki kasus dan melengkapi berkas perkara atas seluruh aksi tindak pidana yang dilakukan Enos Tipigau. (Ansel Deri/Odiyaiwu.com)