OKSIBIL, ODIYAIWUU.com — Aparat gabungan berhasil mengevakuasi 4 karyawan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka ((TPNPB OPM) atau kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat (12/5) pukul 09.00 WIT.
Proses evakuasi yang berlangsung Senin (15/5) dipimpin langsung Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, SH, SIK, MIK dan Wakil Kepala Satgas Gakkum Kombes Pol Joko Sulistio, SIK, MH.
Pada proses evakuasi tersebut turut hadir sekitar 50 personel di antaranya Dansatgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 143/Twej Letkol Inf Ari Ismoyo Timor, S.Hub.INT, Direktur PT Inti Bangun Sejahtera Pusat Makmur Jauhari, pimpinan PT IBS Pusat, Pejabat Utama Polres Pegunungan Bintang serta personel Operasi Damai Cartenz 2023.
“Senin (15/5) sekitar pukul 09.30 WIT tim gabungan bersama Wakil Bupati dan Assisten I Setda serta perwakilan tokoh masyarakat berhasil melakukan penjemputan terhadap keempat karyawan yang disandera. Korban dievakuasi menggunakan pesawat PK-RBP dari Okbab dan tiba di Distrik Oksibil sekitar pukul 10.50 WIT,” ujar Bastomi melalui keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com dari Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Selasa (16/5).
Menurut Bastomi, karyawan tersebut merupakan korban penyanderaan beberapa waktu lalu dan kini berhasil diselamatkan aparat keamanan yang dibantu oleh pemerintah daerah serta masyarakat.
Bastomi menjelaskan, evakuasi, tidak hanya dilakukan aparat gabungan namun juga Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, ST, Assisten I Setda Pegunungan Bintang Nicolaus Urobmabin, SIP, M.Si, Kepala Kampung Borban Obet Urwan serta tokoh masyarakat Agus Uropka. Korban dijemput menggunakan pesawat PK-RBP milik Tariku Aviation.
Adapun keempat karyawan yang telah berhasil dievakuasi atas nama Asmar dan Feryan Erlangga. Keduanya mengalami luka akibat sabetan benda tajam namun masih dalam keadaan sadar. Dua lainnya, Peas Kulka dan Senus Lepitalem dalam kondisi baik.
“Keempat korban kini telah berada di RSUD Oksibil untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut. Kami juga akan terus tingkatkan monitoring terkait situasi kamtibmas di seluruh wilayah Pegunungan Bintang guna mencegah kemungkinan terjadinya hal seperti itu,” kata Bastomi.
Sebelumnya, media ini melansir TPNPB OPM atau KKB, Jumat (12/5) pukul 09.00 WIT, menyandera 6 pekerja PT BIS dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pegunungan Bintang Alverus Sanuari. Mereka disandera saat berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat Elang Air pada Jumat (12/5) pukul 08.30 WIT.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom menjelaskan, saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, para pekerja dan Alverus langsung dihadang lima orang yang mengaku berasal dari anggota KKB. Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam seperti parang kemudian melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja.
“Alverus Sanuari beserta salah satu korban luka yang bernama Benyamin Sembiring, dibebaskan untuk kembali ke Oksibil. Mereka tiba di Bandara Oksibil sekitar pukul 11.00 WIT dan langsung dilarikan ke RS Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, hingga saat ini, masih terdapat empat orang yang disandera oleh kelompok tersebut. Dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan,” ujar Benny kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapuara, Sabtu (13/5).
Para pekerja yang masih disandera antara lain, staf PT IBS, Asmar yang mengalami luka di bahu kanan. Kemudian Peas Kulka, staf distrik, Senus Lepitalem, seorang pemuda dari Distrik Borme, dan Fery, staf PT IBS, yang mengalami luka di bahu kiri.
“Anggota KKB mengajukan tuntutan uang tebusan sebesar Rp 500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera. Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat dan mengamankan keselamatan para sandera,” kata Benny lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)