WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Warga masyarakat Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah diimbau menjaga kedamaian dan ketentraman menjelang perayaan Natal bagi umat Kristiani di wilayah itu dan menyongsong pergantian tahun.
Warga juga diimbau menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pasca peristiwa insiden kebakaran yang menganguskan 50 kios dan kios di Pasar Waghete di Jalan Waghete 1, Distrik Tigi, Deiyai, Papua, Senin, (12/12) lalu.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Deiyai Kompol I Made Suartika, SIP bersama Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Deddy Suryanto mengeluarkan imbauan tersebut kepada masyarakat guna ikut menjaga kedamaian menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
Baik Kapolres I Made Suartika maupun Dandim 1703/ Deiyai I Wayan Suryanto juga mengimbau pedagang maupun tukang untuk kembali melakukan aktivitas seperti biasa guna ikut menggerakkan roda perekonomian kabupaten di wilayah adat Meepago tersebut.
“Kami melakukan imbauan atas kesepakatan yang telah kami buat bersama para tokoh di Deiyai. Imbauan tak sekadar ditujukan kepada warga masyarakat umum tetapi juga para pedagang serta tukang ojek,” kata I Made Suartika kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, kota Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Senin (19/12).
Menurut I Made Suartika, para pedagang maupun tukang ojek dapat beraktivitas mulai pukul 07.00 hingga pukul 18.00 WIT. Pilihan waktu itu dimaksudnya mencegah potensi gangguan kamtibmas malam hari.
Polisi asal Pulau Dewata, Bali ini menambahkan, waktu operasi tersebut akan ditinjau kembali setelah pemerintah dan pihak terkait melakukan evaluasi terhadap potensi kerawanan sosial di wilayah itu.
“Imbauan ini akan terus kami lakukan untuk mengingatkan masyarakat. Kami juga mengimbau sekaligus melakukan patroli di seputaran lingkungan masyarakat demi terciptanya rasa aman dan damai di tengah aktifitas masyarakat,” lanjut I Made Suartika.
Bupati Deiyai Ateng Edowai, S.Pd.K, M.Pd, Selasa (13/12) pukul 09.00-10.20 WIT menggelar pertemuan bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan dihadiri pimpinan serta sejumlah anggota DPRD, pimpinan OPD, para kepala distrik beserta kurang lebih 13 orang tokoh adat di Rumah Jabatan Bupati Deiyai.
Pertemuan tersebut digelar menyusul peristiwa kebakaran Pasar Waghete. Sekitar pukul 08.30 WIT para peserta berkumpul di halaman kantor Distrik Tigi sebelum bergerak menuju ke rumah jabatan Bupati Deiyai. Tiba di kediaman resmi Bupati, sekitar pukul.08.50 WIT, Bupati Edowai membuka pertemuan guna mendengar testimoni anggota Forkopimda.
“Kami kerkumpul dalam ruang rapat ini untuk menyelesaikan masalah pasca kejadian kebakaran yang baru saja menimpa Deiyai. Masalah ini harus diselesaikan secepatnya agar tidak menimbulkan berita hoaks lainnya. Kita akan bicarakan bersama untuk mencari solusi, jalan keluar atas masalah ini,” ujar Edowai (Odiyaiwuu.com, 13/12).
Menurut Edowai, pemilik hobi membaca, berkebun, dan berolahraga, terkait masalah korban akibat kebakaran tersebut diakuinya sudah ditanganinya. Ia juga sudah menggelontorkan biaya pengobatan kepada warga yang luka dan akan mengagendakan insentif bagi pedagang warga korban kebakaran.
Sementara itu Ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa dalam pertemuan tersebut juga menyayangkan peristiswa kebakaran Pasar Waghete. Peristiwa tersebut diakuiinya bukan hanya mengganggu kamtibmas tetapi berpotensi memicu situasi masyarakat dan daerah tidak nyaman.
“Kejadian (kebakaran Pasar Waghete) kemarin membuat kios dan lapak pakaian milik pedagang mengalami kerugian besar. Untuk itu masyarakat yang dimintai keterangan harus mengatakan dengan jujur dan jelas pada saat peristiwa terjadi. Apakah, misalnya, dia yang melakukan ataupun oknum-oknum lain, masyarakat harus berikan keterangan dengan jujur. Kami DPRD akan pantau situasi bersama Pak Bupati, Pak Dandim, dan Pak Kapolres,” kata Badokapa.
Menurut Badokapa, Ketua Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Papua Tengah, sebelum menyambut Natal 25 Desember 2022 agar tidak ada lagi berita palsu atau hoaks yang berpotensi mengganggu nuansa damai Natal bagi umat Kristiani.
“Bila suasana Natal tidak berjalan dengan aman dan damai, ada saja oknum atau kelompok yang memanfaatkan momen dengan memperkeruh suasana atau keadaan yang sudah aman dan damai saat ini,” kata Badokapa, Ketua DPC Partai Hanura Deiyai. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)