JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Presiden Joko Widodo alias Jokowi menegaskan, pihaknya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi, posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina karena dukungan Indonesia kepada Palestina selalu kokoh dan kuat.
Dalam urusan Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada Mei hingga Juni mendatang, ujar Kepala Negara, pihaknya mengatakan sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun bahwa Federation Internationale de Football Association (FIFA) memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya.
“Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik. Saat ini FIFA juga sudah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Piala Dunia U-20. Tapi, kita baik pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers melalui laman YouTube yang disiarkan secara langsung dari Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/3).
Untuk itu, lanjut Jokowi, pihaknya sudah mengutus Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erich Tohir untuk bertemu dengan tim FIFA mencari penyelesaian, solusi yang terbaik.
Dubes Al Shun, Senin (27/3) juga angkat bicara terkait isu penolakan tim sepak bola nasional Israel untuk bertanding dalam ajang Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Al Shun merespon sejumlah elemen masyarakat Indonesia menolak kehadiran Timnas Israel karena bersolidaritas pada Palestina yang sampai saat ini masih dijajah oleh rezim zionis Israel. Pihaknya juga tidak mempermasalahkan jika Timnas Israel hadir di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20.
Al Shun mengatakan, keikutsertaan Timnas Israel dalam turnamen tersebut sesuai dengan aturan FIFA dan itu tidak serta merta akan mengurangi dukungan Indonesia sebagai tuan rumah terhadap perjuangan bangsa Palestina.
Menurut Al Shun, Timnas Israel pada kesempatan ini telah memenuhi kualifikasi untuk mengikutinya sehingga tak salah jika mereka akan bermain di Indonesia. Seluruh aturan tersebut, lanjutnya, tentu akan kembali ke FIFA.
Sedangkan Jokowi di awal keterangan pers menegaskan, prinsip Indonesia yaitu konsisten dan selalu teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.
Indonesia juga mendukung penyelesaian two states solution negara Israel dan negara Palestina merdeka. Hal tersebut, ujar Jokowi, sesuai konstitusi menolak penjajahan dalam bentuk apapun dan selalu disampaikan dalam forum-forum bilateral, multilateral, dan internasional lainnya.
“Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 melalui proses seleksi panjang. Pada proses akhir, ada tiga kandidat negara yaitu Brasil, Indonesia, dan Peru.
Saat itu, lanjut Kepala Negara, semua berjuang dan bekerja keras bersama-sama agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Akhirnya, pada Oktober 2019 Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah oleh FIFA.
“Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Penyelengaraan event olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia,” ujar Jokowi lebih lanjut.
Kepala Negara menambahkan, saat ditunjuk jadi tuan rumah, Indonesia belum mengetahui siapa yang akan menjadi peserta karena masih dalam proses prakualifikasi dan kepastian Timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U-20 baru kita ketahui dalam bulan Juni 2022. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
