NABIRE, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Dogiyai Yakobus Dumupa, SIP, MIP bakal menggelontorkan dana sebesar Rp. 1 Miliar guna membantu Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Nabire. Dana sebesar itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Dogiyai tahun 2022.
Bantuan tersebut sebagai bentuk kontribusi dan dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan masyarakat Dogiyai guna kelancaran kegiatan akademik pihak yayasan selaku pengelola sekolah tinggi kebanggaan pemerintah dan masyarakat tanah Papua demi mencerdaskan generasi muda dan memajukan dunia pendidikan di bumi Cendrawasih.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Dogiyai, menyumbang lagi Rp 1 miliar, Bantuan ini bukan uang pribadi saya. Ini pemerintah dan masyarakat Dogiyai punya uang. Jadi, saya akan membantu lagi 1 miliar rupiah sekaligus uang perpisahan saya sebagai Bupati Dogiyai yang masih tersisa tiga setengah bulan,” ujar Bupati Dumupa saat berlangsung Dies Natalis ke-9 STAK Nabire sekaligus Ibadat Syukur di Kampus STAK Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat (16/9).
Bupati yang juga mantan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) ini sebelumnya menyerahkan bantuan sebesar Rp. 300 juta untuk membantu pihak pengelola STAK Nabire merampungkan sejumlah ruang perkuliahan agar digunakan para mahasiswa selama kuliah.
“Sekolah Tinggi Agama Kristen Nabire merupakan kampus yang strategis dan wadah membentuk sekaligus mendidik anak-anak muda Papua menjadi aset dan calon pemimpin bangsa serta masa depan. Sebelumnya saya sudah membantu dana tiga ratus juta rupiah. Pihak sekolah dan yayasan sudah membangun dua ruang kuliah. Ini sesuatu yang positif dan menggembirakan,” ujar Bupati Dumupa.
Bupati berusia muda dan penulis belasan buku aneka tema menambahkan, pendidikan itu dibutuhkan setiap orang. Entah pejabat, petani, pendeta, pastor bahkan tukang angkat sampah sekalipun. Pendidikan formal itu penting sehingga dengan bekal pengetahuan, setiap orang mampu mengelola kewenangan dan tanggung jawab dengan baik dan benar.
Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen Nabire Pendeta Dr Yance Nawipa, M.Th mengatakan, bantuan sebesar Rp. 1 miliar dari Bupati Dumupa merupakan bentuk kepedulian bupati sebagai seorang pemimpin daerah yang lahir dari dunia pendidikan. Bantuan tersebut sangat membantu pihak yayasan selaku pengelola tetap bekerja keras dan tulus mencetak generasi muda calon pemimpin masa depan bangsa dan negara melalui jalur penddikan.
“Pak Bupati Dogiyai sosok pemimpin yang sangat peduli urusan pendidikan anak-anak muda Papua. Karena itu, beliau tentu juga memandang perlu memberikan bantuan tersebut guna mengembangkan kampus. Para mahasiswa yang kuliah di STAK Nabire berasal dari sejumlah kabupaten seperti Nabire, Dogyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, Serui, Mimika, Biak, dan lain-lain. STAK Nabire merupakan salah satu dari tiga kampus di Nabire yang sudah mengantongi ijin resmi,” kata Yance kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Nabire, Sabtu (17/9).
Menurut Yance, para mahasiswa berasal dari berbagai kabupaten dengan latar belakang kehidupan ekonomi keluarga bervariasi, baik petani, nelayan, buruh, guru, dan lain-lain. Kerja keras dan tulus memajukan STAK Nabire sekaligus membenahi kampus menjadi daya tarik tersendiri Bupati Dumupa.
“Beliau bantu Rp. 300 juta untuk bangun dua ruang kuliah. Ruang itu beliau resmikan sendiri. Beliau sangat senang, tertarik dengan hasil kerja kita sehingga beliau menambah bantuan Rp. 1 miliar lagi. Tapi, kami segera menyerahkan proposalnya,” ujarnya.
Selain itu, ada hal membanggakan di mana Bupati Dumupa diangkat dan ditetapkan sebagai Dosen Luar Biasa STAK Nabire. Bupati Dumupa, Magister Ilmu Pemerintahan (S-2) lulusan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta, akan memberikan kuliah umum (studium generale) satu kali setiap semester di STAK Nabire.
Dosen senior STAK Nabire Pendeta Dr Noakh Nawipa, S.Th juga mengaku, pihaknya sangat mengapresiasi bantuan Bupati Yakobus Dumupa dalam ikut memajukan dunia pendidikan.
“Bantuan ini merupakan momentum tepat di saat pihak pengelola dan yayasan tengah bekerja keras dan berusaha membenahi sarana dan prasarana sekolah tinggi tersebut agar menjadi tempat kuliah menyejukkan,” kata Noakh Nawipa kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Nabire, Sabtu (17/9). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)