NABIRE, ODIYAIWUU.com — Dua kelompok warga di Kelurahan Wadio, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (11/1), terlibat pertikaian. Kedua kelompok saling serang menggunakan benda tajam. Pertikaian dipicu kasus meninggalnya Marselino S yang diduga ditikam isterinya, MS menggunakan pisau.
“Dua kelompok yang saling serang itu mengakibatkan tujuh orang terkena lemparan bahkan panah sehingga dilarikan RSUD Siriwini, Nabire,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (11/1).
Benny menjelaskan, saling serang terjadi buntut meninggalnya Marselino pada Senin (8/1) sekitar pukul 03.15 WIT. Marselino meregang nyawa setelah MS, belahan hatinya menikam tubuh sang suami dengan sebilah pisau.
“Kejadian berawal dari pelapor yang mendapat info dari pesan WhatsApp dari salah satu saudara pelapor di Kabupaten Paniai. Saudara pelapor menyampaikan, korban berada di RSUD Nabire dalam kondisi dirawat. Namun, sekitar Senin (8/1) pukul 12.15 WIT kabar dari saudara pelapor menyebut bahwa korban sudah meninggal,” kata Benny.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Nabire AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, SH, SIK, M.Si mengatakan, setelah terjadi saling serang antara kedua keluarga ini, sekelompok masyarakat melakukan pemalangan jalan lintas Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai sehingga aktivitas jalan lintas sempat tersendat.
“Setelah kami dapat informasi terkait pemalangan jalan oleh masyarakat kami turun langsung memastikan ternyata benar pemalanganya di Wadio,” ujar Wahyudi Satriyo Bintoro.
Menurut Wahyudi, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk segera menghentikan pertikaian dan pemalangan jalan.
“Saya menghimbau warga masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu dan selalu menjaga kamtibmas di wilayah Nabire agar tetap kondusif,” kata Wahyudi. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)