WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Umat Kristiani di Indonesia dan umat Kristiani seluruh dunia pada Desember ini merayakan Natal, peringatan kelahiran Yesus di Betlehem, tanah Yehuda.
Kemeriahan menjelang hingga puncak perayaan Natal pada 25 Desember menjadi kerinduan umat Kristiani, tak hanya terasa di kota-kota besar di Indonesia namun di kampung-kampung di seluruh pelosok tanah Air.
Bukan hanya berbagai persiapan merayakan Natal di kalangan umat Kristiani namun juga aneka kegiatan sosial-kemasyarakatan yang melibatkan elemen-elemen warga lintas agama melalui perlombaan vocal group lagu-lagu rohani hingga kegiatan olahraga untuk memupuk solidaritas atas nama cinta akan nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Keluarga besar Kodim 1703/Deiyai juga mengundang aparat pemerintah, masyarakat dan berbagai elemen lintas iman di dua kabupaten wilayah binaan di Papua Tengah yakni Kabupaten Deiyai dan Paniai ambil bagian menyemarakkan suasana Natal melalui kegiatan olahraga dan lomba vocal group,” ujar Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, SE kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Deiyai, Minggu (10/12).
Menurut Dedi, prajurit penganut Hindu taat, melalui Suara Damai Natal keluarga Kodim 1703/Deiyai persama jajaran Pemerintah Kabupaten Deiyai dan Paniai, masyarakat, dan berbagai elemen mengabarkan ke tengah masyarakat bahwa Natal adalah perayaan damai dan cinta universal umat manusia.
Makna Natal bukan sekadar mengandung nilai religi bagi penganutnya tetapi juga terkandung pula nilai-nilai sosial seperti damai, cinta, dan persaudaraan sebagai sesama makluk ciptaan-Nya. Makna Natal dalam relasi sosial perlu terus dikembangkan agar kedamaian yang dibaluti cinta menjadi keutamaan hidup.
“Keluarga besar Kodim 1703/Deiya terpanggil untuk menggelar berbagai kegiatan. Salah satunya adalah lomba vokal grup Natal 2023 dan kegiatan olahraga. Kami semua punya niat utuh untuk menciptakan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 penuh damai, nyaman, dan tentram di tanah Papua terkhusus di Deiyai dan Paniai,” kata Dedi.
Menurut Dedi, setelah melihat berbagai potensi masyarakat di dua kabupaten yaitu Deiyai dan Paniai, masyarakat sangat gembira dan antusias terlibat dalam kegiatan olah raga dan lomba lagu-lagu rohani Kristen yang melibatkan juga pemerintah dan elemen-elemen masyarakat lainnya.
“Sebelumnya kami juga sudah gelar lomba lari dan dapur umum. Kami ingin ada suara Damai Natal di Deiyai dan Paniai menggema lewat lomba menyanyi,” ujar Dedi dari Waghete, Sabtu (9/12).
Dedi menambahkan, jumlah peserta saat proses pendaftaran lomba vocal group hingga menjelang loma menyentuh angka 80 kelompok vocal grup. Namun, kata Dandim, setelah dilakukan verifikasi dan lainnya, yang lolos hanya 12 grup.
“Dari jumlah yang benar-benar banyak ini, jumlah membludak menandakan antusias masyarakat cukup tinggi. Tak hanya dari Deiyai vokal grup tetapi juga dari Paniai,” ujarnya.
Pihaknya berharap, pemerintah daerah sebagai prime mover dapat menggelar pula lomba seperti olah raga, sosial budaya, kesenian dan lainnya. “Ini fungsinya untuk merangkul serta membangun komunikasi dan juga membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah, termasuk TNI-Polri,” ujar Dedi.
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Deyai Frans Mote mengaku dalam keseharian masyarakat Deiyai dan Paniai memakai tiga hukum yaitu hukum agama, adat, dan hukum pemerintah. Mote berterima kasih kepada Dandim 1703/Deiyai yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Peserta vokal grup di sini adalah peserta dan jemaat yang datang dari gereja-gereja. Mereka sangat antusias untuk ambil bagian ikut memeriahkan kegiatan ini. Menyambut gerbang Natal. Ini kegiatan yang sungguh luar biasa,” kata Frans Mote.
Peserta lomba vocal group lagu rohani masing-masing SMP N 1 Tigi, SMKN 1 Tigi, Perumahan Pemda, GKI Yudea, Ikatan Toraja, Ikemal Maluku, dan Elisabet. Keluar sebagai pemenang di antaranya Juara 1 vocal grup: Ikatan Toraja, Juara 2 GKI Yudea, dan Juara 3 Perumahan Pemda. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)