WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Tugas memberikan pemahaman kebangsaan bukan hanya menjadi tugas para guru. Para prajurit yang bertugas di wilayah binaan Komando Rayon Militer (Koramil) 1703-02/Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah, juga ambil bagian di dalamnya.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1703-02/Tigi Serda Mikael Giyai, Kamis (11/1) juga ambil bagian melaksanakan komunikasi sosial (komsos) melalui sajian materi wawasan kebangsaan (wasbang) kepada siswa dan siswi di SD Yhapis Waghete, Kampung Waghete 1, Tigi, Deiyai.
“Pemahaman wawasan kebangsaan sangat penting dan harus disadari bagi setiap orang, khususnya bagi generasi millennial. Wawasan kebangsaan merupakan bentuk rasa cinta terhadap negara Indonesia,” ujar Mikael Giyai kepada Odiyaiwuu.com dari Tigi, Deiyai, Kamis (11/1).
Menurut Giyai, sejak era reformasi hingga saat ini wawasan kebangsaan mengalami kemunduran dan kehilangan semangat. Nasionalisme masih miskin melihat realitas sosial konflik horizontal dan vertikal bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan terjadi di beberapa daerah serta paham golongan yang mengkristal.
“Momen ini sangat penting menanamkan atau memberikan pemahaman serta wawasan kebangsaan khususnya generasi muda atau milenial. Anak muda merupakan sumber potensial di masa yang akan dating. Mereka adalah generasi potensial bangsa yang perlu dipersiapkan untuk berprestasi dan memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan bangsa dan negara,” katanya.
Selain itu, Giyai menambahkan, kaum milenial merupakan generasi penerus bangsa sehingga sejak dini harus ditanamkan wawasan kebangsaan yang kuat agar mereka sadar dan bisa menghargai bangsanya serta memahami pentingnya perjuangan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dari sebelumnya.
“Oleh karena itu, diharapkan agar siswa/siswi SD Yhapis Waghete yang menerima materi wawasan kebansangsaan kali ini dapat mengambil kesimpulan tentang berbangsa yang baik dan tahu bagaimana mencintai tanah airnya,” kata Giyai. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)