JAKARTA, ODIYAIWUU.com – Presiden Joko Widodo menerbitkan surat keputusan memberhentikan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia Yohanes Bayu Samodro. Melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 172/TPA Tahun 2021 Tentang Pemberhentian dari Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Agama yang ditetapkan pada tanggal 6 Desember 2021, posisi Samodro tanggal.
“Sebagaimana kehendak saya untuk mengabdi bagi bangsa dan melayani umat Katolik, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan amanat yang telah diberikan Presiden RI dan Menteri Agama sebagai Direktur Jenderal Bimas Katolik dalam masa jabatan sejak 10 Agustus 2020 sampai dengan 6 Desember 2021,” kata mantan Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Bayu Samodro melalui keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Jumat (24/12).
Menurutnya, sebagai warga negara dan umat Katolik, ia menerima keputusan pemberhentian jabatan sebagai Direktur Jenderal Bimas Katolik dengan keikhlasan yang penuh dan kepatuhan yang utuh. Selama mengemban tanggung jawab, sebagai pribadi, dirinya mengaku tentu memiliki kekurangan dan tak luput dari kesalahan. Karena itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf apabila kinerjanya belum dapat memenuhi sepenuhnya harapan Presiden, Menteri Agama, dan masyarakat Katolik.
“Saya bersyukur bahwa selama ini telah terjalin hubungan yang lebih erat antara Direktorat Jenderal Bimas Katolik dengan seluruh elemen masyarakat Katolik, Bapa Kardinal, para Uskup, Romo, Bruder, Suster, rekan-rekan pendidik, rekan-rekan media, rekan-rekan muda, dan seluruh organisasi-organisasi masyarakat Katolik yang memiliki visi mulia bagi bangsa dan Gereja. Kiranya seluruh daya spiritualitas dan relasi baik yang telah terbangun dapat terus dilanjutkan dalam sinergi bersama pemerintah guna membangun Bangsa dan Gereja tercinta,” lanjut Bayu Samodro.
Pihaknya sekali lagi menyampaikan terima kasih untuk seluruh pengalaman berahmat selama satu tahun dan empat bulan bersama Gereja Nusantara sebagai Direktur Jenderal Bimas Katolik. Sebagai warga negara dan umat Katolik, ia akan tetap setia mengabdikan diri pada bangsa dan gereja.
“Saya mohon doa untuk tanggung jawab dan tugas-tugas di ladang perutusan yang baru sebagaimana semboyan Monsinyur. Soegijopranoto: kita gemakan Seratus persen Katolik, Seratus Persen Indonesia,” katanya.
Meski menjabat setahun dan tiga bulan lebih, Yohanes Bayu Samodro, bekerja maksimal atas kepercayaan Presiden Jokowi memimpin Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama. Sejumlah provinsi dan umat Katolik disambangi guna menuntaskan berbagai agenda Pemerintahan Presiden Jokowi dan KH Ma’ruf Amin. Pendidikan juga menjadi salah satu prioritas agar masa depan anak didik semakin maju.
Akhir pekan ketiga Oktober 2020, misalnya, Bayu Samodro menyambangi Sekolah Menengah Atas Katolik Aweidabi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. Pemerintah dan masyarakat khususnya umat Katolik Keuskupan Timika, pengurus yayasan, kepala sekolah, para guru dan seluruh siswa bersyukur boleh bertemu dalam suasana aman dan damai. Apalagi dikunjungi Bayu Samodro, Dirjen Bimas Katolik.
“Saya melihat, mereka semua sangat bersemangat melaksanakan proses pendidikan di sana meskipun begitu banyak keterbatasan yang dihadapi. Mereka percaya dengan terang kasih Tuhan, mereka akan memahami banyak hal dibanding sebelumnya, melalui sektor pendidikan,” ujar Bayu Samodro kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Senin (17/5 2021).
Bayu Samodro, yang juga Sekretaris Dewan Pengurus Harian Paroki Santo Laurensius Alam Sutra, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, mengapresiasi keluarga besar SMA Katolik Aweidabi Deiyai yang berencana menggelar pameran hasil kerajinan tangan murid dan guru pada Juni mendatang.
“Kerajinan tangan mencerminkan adanya ilmu pengetahuan yang telah terserap dalam pribadi setiap individu, disertai dengan olah rasa yang juga telah menyatu di dalamnya. Maka pameran hasil kerajinan tangan murid dan guru ini melambangkan keberhasilan salah satu proses pendidikan. Sekaligus memberi pesan bahwa kegiatan pendidikan sangat dibutuhkan masyarakat di sana,” kata Bayu Samodro, yang dilantik Menteri Agama Fachrul Razi menjadi Dirjen Bimas Katolik, pada Senin (10/8/2020).
Terkait rencana pameran hasil kerajinan tangan sekolah itu, pihaknya menyampaikan pesan kepada generasi muda, orangtua, guru, dan masyarakat Deiyai terkait pendidikan. Semua pihak diingatkan agar jangan pernah berhenti belajar.
Hal itu penting karena masa depan tidak ditentukan dari apa yang dimiliki di masa lalu atau dari mana asal usul kita, melainkan dari niat yang sungguh-sungguh untuk mengembangkan diri lebih baik dari pribadi yang sebelumnya.
“Sekolah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk melihat masa depan yang lebih cerah, sekaligus memberikan peluang untuk meningkatkan harkat kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Jangan pernah takut belajar,” kata Bayu Samodro.
Bayu Samodro mengunjungi SMAK Aweidabi yang berlokasi di kompleks Paroki St Yohanes Pemandi Wekeitei, Deiyai Papua Jumat, 23 Oktober 2020. Kehadiran Dirjen Bimas Katolik di sekolah itu disambut Michael Tekege, Ketua Yayasan Aweidabi dan keluarga besar sekolah itu. Kehadiran Dirjen Bimas Katolik membawa rasa bahagian keluarga besar pengurus yayasan, para guru, siswa, dan orangtua murid.
“Kedatangan Bapak Dirjen, satu penghargaan besar bagi pihak SMAK Aweidabi. Pada kesempatan ini saya menyerahkan langsung dokumen proposan SMAK Aweidabi, Deiyai,” ujar Michael di Wakeitei, Selasa (27/10/2020). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).