JAYAPURA, ODIYAIWUU.com – Tujuh warga Jayapura, Provinsi Papua dikabarkan meninggal dunia menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura sejak Kamis (6/1) malam hingga Jumat (7/1) dini hari. Banjir disertai longsor yang melanda Jayapura tak hanya memakan korban jiwa namun harta benda warga ludes diterjang banjir.
“Hujan deras mulai terjadi Kamis (6/1) tengah malam hingga Jumat (7/1) dini hari. Kilat beruntun dan cahayanya terlihat seperti siang hari. Guntur menggegelar seperti langit mau runtuh dan banjir menerjang tanpa ampun. Seluruh perabot rumah saya ludes karena banjir naik tiba-tiba lalu kami berlarian menyelamatkan diri,” kata Fransiskus Langoday, warga Abepura, Jayapura, Papua kepada Odityaiwuu.com melalui telepon genggam dari Abepura, Jumat (7/1).
Wakil Kepala Polresta Jayapura Kota AKBP Suprapto mengatakan, tanah longsor menyebabkan tujuh orang meninggal. Sebanyak tiga orang meninggal di daerah Nirwana. Sebanyak dua orang meninggal di daerah Bhayangkara lalu seorang warga lain di daerah APO Bengkel dan Klofkam. Jenazah korban yang meninggal itu tertimbun longsoran tanah. Semuanya sudah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura, termasuk Rumah Sakit Bhayangkara.
“Selain merenggut korban jiwa, tanah longsor juga menyebabkan enam orang terluka dan sedang menjalani perawatan medis,” kata Wakil Kepala Polresta Jayapura Kota AKBP Suprapto mengutip Antara, Jumat (7/1) siang. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Jayapura sejak Kamis (6/1) malam hingga Jumat pagi menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru mengarahkan sekitar 200 warga di kawasan Pasar Youtefa agar segera mengungsi guna menghindar terjangan banjir. Selain itu, kata Rustan Saru, sebagian warga mengungsi di Gereja Maranatha. Banjir melanda sejumlah kawasan di Jayapura seperti Pasar Youtefa, daerah Perumnas IV, Perumahan Organda, kompleks SMAN 4 Entrop, kompleks CV Thomas, dan Perumahan Grand Abe.
“Ya, untuk sementara data yang berhasil kami dapat, di mana ada enam orang korban longsor yang meninggal, 1 orang di Kelurahan Gurabesi, dan 3 orang di Kelurahan Trikora, 2 Kelurahan Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara,” ujar Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 1701-02/Jayapura Utara Kapten Inf Yubelinus Simbiak mengutip merdeka.com, Jumat (7/1).
Sementara itu, lanjut Yubelinus Simbiak, satu orang masih dalam pencarian. Pemuda tersebut diduga tertimbun longsor. Selain pemukiman warga, banjir merendam kawasan wilayah perkantoran di Distrik Jayapura Utara. Banjir juga sempat membuat listrik padam.
Sebelumnya, laporan Odiyaiwuu.com menyebutkan, curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua sejak Kamis (6/1) hingga Jumat (7/1) dini hari. Akibatnya, bencana banjir dan longsor mengepung sejumlah kawasan di Jayapura. Laporan menyebutkan, masih ada warga yang tertimbum dalam reruntuhan akibat longsor.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengakui, pihaknya menerima laporan ada sejumlah kawasan yang mengalami banjir dan longsor. Informasi yang diterima Mano, longsor terjadi di Klofkam mengakibatkan beberapa warga tertimbun, seorang di antaranya belum dievakuasi. Korban tertimbun juga terjadi di sekitar Youtefa dan pemukiman di Organda.
“Anggota Satpol PP Kota Jayapura masih melakukan pengecekan di lapangan dan saya juga mau turun ke lapangan,” kata Wali Kota Benhur Tomi Mano mengutip Antara di Jayapura, Jumat (7/1) pagi.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Jayapura Utara AKP Yahya Rumra secara terpisah juga mengaku, sejak Jumat dini hari pukul 03.00 WIT ada laporan sejumlah wilayah di mengalami longsor dan ada warga yang tertimbun.
Dari laporan terungkap longsor di kawasan APO mengakibatkan seorang warga belum ditemukan. Di Nirwana, misalnya, ada tiga orang masih tertimbun dan seorang juga masih tertimbun di belakang Klofkam. “Kami masih melakukan pendataan termasuk mendata korban,” ujar Yahya Rumra.
Wartawan Papuabangkit.com di Jayapura Gusty Masan Raya menyebutkan, banjir bandang terjadi merata hampir di seluruh wilayah Kota maupun Kabupaten Jayapura. Hujan lebat terjadi sejak Kamis (6/1) pukul 21.00 hingga Jumat (7/1) 04.40 WIT belum reda juga. Listrik padam sejak pkl. 02.00 WIT.
“Mohon doa bagi kami di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura,” ujar Gusty Masan Raya, Pemimpin Redaksi Papuabangkit.com melalui pesan singkat yang di-share di WhatsApp Group Forum Wartawan NTT Dunia, Jumat (7/1) pagi.
Menurut wartawan asal Pulau Adonara, Flores Timur, NTT, itu permintaan perahu karet kepada Tim SAR beredar luas di sosial media namun tim tak bisa bergerak karena akses jalan utama jadi aliran banjir dan dipenuhi material kayu dan batu. “Satu dua info yang beredar di sosmed tapi masih harus di-cross check, beberapa wilayah sudah memakan korban jiwa,” kata Masan Raya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)