NABIRE, ODIYAIWUU.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deiyai Petrus Badokapa, S.Th, M.Th, Sabtu (31/12) menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Nabire, kota Provinsi Papua Tengah.
Badokapa mengajak serta putranya, Yeremia, menjenguk tiga tahanan warga Deiyai yakni Marselus Madai, Semuel Doo, dan Agus Doo. Ketiganya ditahan terkait terkait peristiwa kebakaran yang menghanguskan sejumlah kios di Pasar Waghete, di jantung kota Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Senin (12/12).
“Momen hari raya Natal saya dan keluarga sudah niatkan agar Sabtu (31/12) saya mengunjungi adik Marsel, Semuel, dan Agus yang ditahan di Lapas Nabire. Sabtu ini hari terakhir tahun 2022. Saya mengajak serta putra saya, Yeremia, melihat langsung tiga kakaknya yang ditahan. Selain mendoakan, kami juga menyemangati dan menguatkan mereka,” ujar Badokapa kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Nabire, Sabtu (13/12).
Menurut Badokapa, pasca peristiwa kebakaran yang menghanguskan sejumlah kios yang memicu keributan hingga memakan korban luka baik di kalangan masyarakat maupun aparat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai langsung mengambil langkah sigap dengan komitmen membantu warga korban kebakaran dengan bantuan anggaran.
Selani, Badokapa, wakil rakyat energik berusia muda dan memasyarakat ini mendorong Pemkab Deiyai ikut membantu memberikan bantuan kepada para korban yang luka, baik dari masyarakat dan aparat. Pihak aparat keamanan bekerja keras mencari pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kericuan, termasuk Marsel, Semuel, dan Agus yang diduga terlibat.
“Ketiganya ditahan untuk menjalani proses, tetapi mereka mengaku tidak terlibat. Sebagai wakil rakyat, kami berharap ketiga dilepas. Pemerintah Kabupaten Deiyai juga sudah berkomitmen membantu korban luka baik dari warga sipil maupun sipil yang luka. Termasuk komitmen membantu pedagang dan memulihkan kembali kios-kios yang sudah terbakar,” lanjut Badokapa, yang juga Ketua DPC Partai Hanura Deiyai.
Bupati Ateng Edowai, S.Pd.K, M.Pd, Selasa (13/12) pukul 09.00-10.20 WIT menggelar pertemuan bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan dihadiri pimpinan serta sejumlah anggota DPRD, pimpinan OPD, para kepala distrik beserta kurang lebih 13 orang tokoh adat di Rumah Jabatan Bupati Deiyai.
Pertemuan tersebut digelar menyusul peristiwa kebakaran Pasar Waghete di Jalan Waghete 1, Distrik Tigi yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Senin (12/12) sekitar pukul 11.00 WIT.
Sekitar pukul 08.30 WIT para peserta berkumpul di halaman kantor Distrik Tigi sebelum bergerak menuju ke rumah jabatan Bupati Deiyai. Tiba di kediaman resmi Bupati, sekitar pukul.08.50 WIT, Bupati Edowai membuka pertemuan guna mendengar testimoni anggota Forkopimda.
“Kami kerkumpul dalam ruang rapat ini untuk menyelesaikan masalah pasca kejadian kebakaran yang baru saja menimpa Deiyai. Masalah ini harus diselesaikan secepatnya agar tidak menimbulkan berita hoaks lainnya. Kita akan bicarakan bersama untuk mencari solusi, jalan keluar atas masalah ini,” ujar Bupati Ateng Edowai di Waghete, Selasa (13/12).
Menurut Edowai, pemilik hobi membaca, berkebun, dan berolahraga, terkait masalah korban akibat kebakaran tersebut diakuinya sudah ditangani sebagai bupati. Edowai menyebut ia sudah menggelontorkan biaya perobatan kepada warga yang luka dan akan mengagendakan insentif bagi pedagang warga korban kebakaran.
“Jika ada oknum di social media, sosmed mengatasnamakan Deiyai sebagai Ketua KNPB maupun ketua-ketua lainnya, saya berharap agar tidak mempercayai hoaks (berita palsu) tersebut dapat mencemarkan nama baik Deiyai. Jika kelompok KNPB ataupun kelompok yang lain meminta sejumlah uang, datang temui bupati dan uang tersebut untuk membuat kegiatan. Tidak boleh seperti itu karena akan menimbulkan suasan tidak aman,” tegas Edowai.
Sementara itu Badokapa dalam pertemuan tersebut juga menyayangkan peristiswa pembakaran Pasar Waghete oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Peristiwa tersebut bukan hanya mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat tetapi berpotensi memicu situasi masyarakat dan daerah tidak nyaman.
“Kejadian (kebakaran Pasar Waghete) kemarin membuat kios dan lapak pakaian milik pedagang mengalami kerugian besar. Untuk itu masyarakat yang dimintai keterangan harus mengatakan dengan jujur dan jelas pada saat peristiwa terjadi. Apakah, misalnya, dia yang melakukan ataupun oknum-oknum lain, masyarakat harus berikan keterangan dengan jujur. Kami DPRD akan pantau situasi bersama Pak Bupati, Pak Dandim, dan Pak Kapolres,” kata Badokapa.
Menurut Badokapa, yang kini menjabat Ketua Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Papua Tengah, sebelum menyambut kemeriahan Hari Natal 25 Desember 2022 agar kita menyelesaikan masalah untuk tidak ada lagi berita palsu atau hoaks yang mengganggu nuansa damai Natal khususnya bagi umat Kristiani.
“Bila suasana Natal tidak berjalan dengan aman dan damai, ada saja oknum atau kelompok yang memanfaatkan momen dengan memperkeruh suasana atau keadaan yang sudah aman dan damai saat ini,” kata Badokapa. (Ansel Deri /Odiyaiwuu.com)