DPD RI Apresiasi Sinergitas PT Freeport Indonesia, Universitas Papua, dan Pemprov Papua Barat - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

DPD RI Apresiasi Sinergitas PT Freeport Indonesia, Universitas Papua, dan Pemprov Papua Barat

Ketua Pengurus YPMAK Dr Leo Tumuka bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan saat menunjukkan perjanjian kerjasama Pemprov Papua Barat dan YPMAK didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas di Kantor Gubernur Papua Barat, Jumat (25/4). Sumber foto: Antara/Ali Nur Ichsan

Loading

MANOKWARI, ODIYAIWUU.com — Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mengapresiasi sinergitas yang terjalin antara PT Freeport Indonesia (PTFI), Universitas Papua (Unipa) Manokwari, dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.

Ketua Komite III DPD RI Filep Wamafma mengatakan, sinergitas tiga pihak tersebut merupakan bentuk kepedulian PTFI selaku investor swasta terhadap pengembangan sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di Provinsi Papua Barat.

“Menurut saya, kerja sama antara PTFI dan Unipa maupun dengan Pemprov Papua Barat melalui YPMAK, yayasan pengelola dana kemitraan PTFI, harus diapresiasi,” ujar Filep mengutip papuabarat.antaranews.com di Manokwari, kota Provinsi Papua Barat, Selasa (29/4).

Menurut Filep, senator asal Papua Barat, setiap perusahaan yang berinvestasi dan mengelola sumber daya alam (SDA) di tanah Papua harus memberi kontribusi nyata bagi pembangunan rakyat Papua.

Manfaat dari kekayaan SDA di tanah Papua, lanjut Filep, harus bisa memberi dampak langsung pada pengembangan masyarakat Papua menjadi lebih maju. Pihaknya mengaku akan terus mengawal kelanjutan dari kerja sama yang sudah diteken pada Jumat (25/4) lalu.

“Diharapkan perjanjian kerja sama jangan hanya simbolis saja tapi perlu ada implementasi lanjutan dan langkah nyata dari semua pihak. Dinas teknis terkait Pemprov Papua Barat juga menindak lanjuti kerja sama tersebut,” kata Filep.

Filep menambahkan, tanah Papua yang memiliki kekayaan alam berlimpah harus berdampak pada pembangunan daerah. Perusahaan atau investor juga harus memiliki kepedulian terhadap pembangunan tanah Papua sehingga sumber anggaran pembangunan daerah tidak hanya bergantung dari APBD pemerintah.

Filep mengaku sudah merumuskan dan menyiapkan beberapa agenda untuk dibahas di DPD RI, termasuk bagaimana menindaklanjuti hubungan pemda terkait investasi di daerah

“Otonomi daerah jangan sampai hilang. Apalagi masyarakat Papua betul-betul membutuhkan perhatian khususnya terkait pendidikan. Apalagi Kementerian Pendidikan telah menetapkan slogan pendidikan bermutu bagi semua. Karena itu, satu yang didorong adalah kontribusi investor dalam bidang pendidikan di Papua,” kata Filep.

Filep juga mengaku tidak segan melontarkan kritikan kepada perusahaan atau korporasi yang beroperasi di tanah Papua untuk mendorong korporasi bersangkutan terus melakukan pembangunan di Papua.

“Kritikan secara politis dalam rangka menegur perusahaan agar mereka ikut membangun tanah Papua. SDA Papua sudah memperkaya banyak orang, negara dan investor, sehingga SDA harus bermanfaat kepada pemilik sumber daya alam, yaitu masyarakat adat, masyarakat Papua dan pemerintah,” katanya.

Pemprov Papua Barat dan YPMAK selaku pengelola dana kemitraan sebelumnya menjalin kerjasama dalam pemberdayaan masyarakat melalui penandatangan Nota Kesepahaman Kerjasama (Memorandum of Understanding/MoU) di Kantor Gubernur Papua Barat, Manokwari, Jumat (25/4).

Penandatanganan MoU dilakukan antara Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda Papua Barat Syors AO Marini dan Ketua Pengurus YPMAK Dr Leo Tumuka disaksikan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.

“Kolaborasi ini penting dilakukan. Salah satunya untuk melaksanakan pembangunan yang memiliki visi tanah Papua damai, berkelanjutan, lestari, dan bermartabat,” ujar Gubernur Mandacan.

Mandacan menjelaskan, pembangunan berkelanjutan di tanah Papua menjadi komitmen semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi, pihak swasta maupun masyarakat adat setempat.

Menurut Gubernur Mandacan, YPMAK sepakat akan mengirim pelajar dari Mimika untuk mendapat beasiswa pendidikan di SMA Taruna Kasuari Nusantara (TKN) Papua Barat.

Selain itu, Pemprov Papua Barat juga menjajaki kerja sama lain dengan PTFI terkait program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

“Pertemuan ini menjadi potensi juga untuk pengembangan Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan PTFI,” ujar Gubernur Mandacan.

Ketua Pengurus YPMAK Leo Tumuka mengatakan, penandatanganan MoU tersebut penting untuk keberlanjutan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Papua.

“Perjanjian kerjasama ini diharapkan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan berkualitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Leo Tumuka.

Menurut Leo, doktor lulusan University of The Philippine, Los Baños, Laguna Filipina tahun 2015, penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut adalah sebuah langkah baru untuk menghasilkan SDM Papua unggul, ekonomi yang mumpuni, dan kesehatan masyarakat yang baik.

“Harapannya ini bisa menjadi penggerak untuk kerja sama lintas provinsi dan lintas kabupaten supaya ada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Tanah Papua,” ujar Leo lebih lanjut.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyambut baik kerja sama yang erat antara YPMAK dan Pemprov Papua Barat. PTFI, kata Wenas, berkomitmen dalam pemberdayaan masyarakat, terutama masyarakat Papua melalui berbagai investasi sosial di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur hingga budaya dan olahraga.

“Praktik pertambangan berkelanjutan yang PTFI jalankan beriringan dengan pelaksanaan program pengembangan masyarakat sekitar area operasi perusahaan. Di dalam area kerja, PTFI bersama YPMAK dan para mitra telah melaksanakan berbagai program investasi sosial untuk masyarakat,” katanya.

Wenas menjelaskan, tahun 2024 PTFI telah mengalokasikan 36 persen dari total investasi sosial sebesar 138,6 juta dolar AS untuk program-program pendidikan. “Di antaranya program beasiswa, sekolah berpola asrama, mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Total alokasi investasi sosial PTFI hingga 2024 sebesar 2,3 miliar dolar AS,” katanya. (*)

Tinggalkan Komentar Anda :