TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Jenazah seorang pendeta asal Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya meninggal di Timika, kota Kabupaten Mimika, Provinsi. Jenazah sang gembala itu akan diberangkatkan ke kampung halamannya, Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.
“Karena trada mobil ambulance dan kendaraan roda empat yang bisa antar jenazah. Seorang pemuda ikat jenazah pendeta tersebut di belakang, di atas motor layaknya orang hidup dan antar ke Hitadipa,” kata Arnold Belau, seorang warga asli Papua, melalui cuitannya di akun Facebook yang diunggah Selasa (28/6) pukul 18.30 WIT.
Cuitan Belau langsung mendapat respon nitizen. John Karli Ronsuembre, langsung merespon cuitan Belau. “Sayang. Tuhan Allah yang mempunyai negeri dan tanah ini memberkati pemuda itu. Tuhan sanggup pikul semua beban hidup ini. Tetapi yang ironisnya kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Di manakah mobil ambulance atau mobil jenasah? Pemda setempat harus memfasilitasi alat transportasi bagi masyarakat di sana bila seperti ini. RIP Pdt. Waktu pelayananmu telah selesai di negeri ini. Pulanglah dalam damai ke negeri yang baka,” kata John.
Sedangkan warganet lainnya, N Wondalaambu berkomentar, “Pemerintah buka mata. Tidak peduli rakyat. Sio……. Sedih,” katanya. Pemilik akun Iryani R mengatakan, (peristiwa seperti itu) sudah sering terjadi tapi pemerintah tutup mata lapis dengan hati. Bisa begitu e? “Sayang…. Tanah Papua yang kaya emas dan minyak tapi pemiliknya hidup menderita di atas kekayaannya,” lanjut Idha Ok’s dalam komentarnya.
“Dari sejumlah cerita, peristiwa seperti ini sudah sering terjadi. Dari Paniai ke Intan Jaya (Wandae dan Homeyo), juga ada yang dari Homeyo ke Sugapa,” kata Belau lebih jauh. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)