Respon Wakil Rakyat Setelah Video Viral Tak Ada Persediaan Air di Ruang Bedah RSUD Nabire

Respon Tokoh Muda Setelah Video Viral Tak Ada Persediaan Air di Kamar Pasien Bedah RSUD Nabire

Pemandangan kamar mandi yang penuh botol awua kosong di sebuah kamar pasien bedah RSUD Nabire yang beredar di video dan menjadi viral belakangan. Tokoh muda Nabire Alex Gobai meminta pihak manajemen rumah sakit memperhatikan aspek pelayanan, fasilitas serta kebersihan rumah sakit. Sumber foto: screenshoot video

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Sebuah video yang beredar di sejumlah grup WhatsApp memperlihatkan, sebuah kamar mandi dan WC penuh tumpukan botol aqua. Pemilik suara dalam video tersebut juga mengabarkan, bak dalam kamar mandi juga tanpa air.

Bak mandi tersebut berada merupakan fasilitas bagi pasien di kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Sambil mengarahkan kameranya ke ruang pasien bedah, pemilik suara pria itu juga mengabarkan, pasien sangat membutuhkan air. Celakanya, air tidak ada sehingga pasien harus membeli air kemasan dalam galon dari luar rumah sakit.

“Ini adalah salah satu kamar mandi di ruang bedah RSUD Nabire. Pasien membutuhkan air tapi air tidak ada. Mereka membutuhkan air penunjang bagi pasien yang ada di rumah sakit tetapi tidak ada air,” kata pria dalam video berdurasi singkat yang diperoleh Odiyaiwuu.com dalam sebuah grup WA di Papua, Senin (20/3).

Menurut suara pria dalam video itu, keluarga pasien harus membeli air dengan menggunakan galon. Suara tersebut juga bertanya, siapa yang harus bertanggungjawab. “Ini rumah sakit pemerintah. Sangat menyedihkan rumah sakit umum Nabire,” kata pria itu lebih lanjut.

Tokoh muda Nabire Alex Gobai membenarkan video yang beredar tersebut terjadi di RSUD Nabire. Tak hanya soal kelangkaan air bagi pasien seperti yang terjadi dalam video yang tengah viral itu.  Wakil rakyat ini juga mengaku, saat ini banyak pasien berobat di RSUD Nabire namun tidak tersedia tempat tidur.

“Rumah Sakit Umum Daerah Nabire sudah termasuk Rumah Sakit Tipe B dan rumah sakit rujukan beberapa kabupaten di Papua Tengah. Karena itu, mesti diperhatikan baik dari sisi manajemen, pelayanan, fasilitas serta kebersihan di dalam rumah sakit. Paling penting pelayanan kepada pasien dan kebersihan. Kebersihan itu pangkal utama kesehatan,” ujar Gobai kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Senin (20/3).

Menurut Gobai, setelah melihat kondisi kamar mandi dan tempat tidur bagi pasien dan keluhan keluarga pasien yang viral dalam video soal kondisi RSUD Nabire, pihaknya meminta agar segera ditanggapi lalu dibenahi. Pihak manajemen RSUD dan Pemerintah Kabupaten Nabire segera duduk bersama membicarakan masalahnya sekaligus mencari jalan keluar.

“Manajemen RSUD Nabire harus melakukan evaluasi besar-besaran. Mulai dari manajemen sampai pada petugas kebersihan, cleaning service. Perlu hadirkan Bupati Nabire untuk menuntaskan persoalan yang dhadapi di rumah sakit pemerintah ini. Obat-obatan juga sangat terbatas. Tiap hari beli di luar rumah sakit dan perhatikan juga masalah tunjangan pekerja di rumah sakit itu,” kata Gobai lebih lanjut.

Pihaknya berharap agar saatnya RSUD Nabire menjadi rumah sakit sentral di Nabire, kota Provinsi Papua Tengah. Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM bersama delapan bupati di wilayah ini perlu memperhatikan rumah sakit pemerintah ini.

“Kita inginkan pasien yang masuk di RSUD lekas sembuh saat dirawat. Layani dengan senyum agar pasien juga lekas sembuh,” kata Gobai. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :