PORT VILA, ODIYAIWUU.com — Para pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat, Jumat (28/11) mengeluarkan seruan kepada seluruh rakyat Papua dan para pendukung atau solidaritas menjelang peringatan 1 Desember pekan depan.
Presiden Eksekutif ULMWP Menase Tabuni, Wakil Presiden Eksekutif Octovianus Mote, dan Sekretaris Eksekutif Markus Haluk dalam seruan tersebut mengingatkan sejumlah aspek penting terkait situasi nasional Bangsa Papua belakangan yang mengancam eksistensi hidup rakyat West Papua.
“Syukur bagi-Mu Tuhan. Menjelang peringatan Manifesto Politik Kemerdekaan Bangsa Papua yang ke-64, pada 1 Desember 2025, dengan menyikapi situasi nasional Bangsa Papua pada kurun waktu belakangan ini yang terus mengancam eksistensi hidup kita dan atas dasar prinsip-prinsip kebebasan dan kemerdekaan,” ujar Menase Tabuni, Octovianus Mote, dan Markus Haluk melalui keterangan tertulis dari Sekretariat ULMWP, Port Vila, Vanuatu, Jumat (29/11).
Menurut ketiganya, prinsip kebebasan dan kemerdekaan sebagaimana termaktub dalam Manifesto Politik Bangsa Papua, Deklerasi Universal Hak Asasi Manusia yang sejiwa dengan alinea pertama pembukaan UUD 1945 yaitu kemerdekaan sebagai hak segala bangsa serta atas kehendak dan harapan rakyat Bangsa Papua.
Butir-butir seruan sebagai berikut. Pertama, tanggal 1 Desember 2025, diperingati sebagai Hari Manisfesto Politik Kemerdekaan Bangsa Papua, yang ke-64 tahun (1961-2025), oleh seluruh rakyat Papua dan para pendukung atau solidaritas di mana saja berada.
Kedua, peringatan Manifesto Politik Bangsa Papua 1 Desember 2025 dilakukan oleh seluruh rakyat Papua dan kelompok solidaritas di Indonesia, Pasifik dan berbagai negara. Bentuk dan cara peringatan disesuaikan dengan situasi masing-masing.
Ketiga, peringatan 1 Desember 2025 dilakukan secara sopan, benar, damai, penuh cinta kasih dalam bentuk ibadah, aksi damai dan upacara.
Keempat, dihimbau kepada seluruh rakyat Papua dan masyarakat yang hidup mencari nafkah di tanah Papua untuk pada jam 10.00 Waktu West Papua, dengan hening sejenak dari seluruh aktivitasnya untuk merenungkan dengan nurani yang bersih makna peristiwa 1 Desember 1961 dan perjuangan 64 Tahun bangsa Papua.
Kelima, kiranya seluruh Rakyat Papua dan pihak-pihak lain dapat memahami pernyataan ini dan melaksanakan dengan penuh tanggungjawab tanpa paksaan. (*)










