KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Tolikara Willem Wandik, S.Sos, Senin (5/5) secara resmi meluncurkan (launching) listrik menyala 24 jam dalam acara bertema Launching Penyalaan Kelistrikan 24 Jam Nyala Kabupaten Tolikara Tahun 2025 bertempat di Kantor Perusahaan Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kolengger, Jalan Kolengger, Karubaga, Papua Pegunungan.
“Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah yang Maha Kuasa kami secara resmi meluncurkan PLN untuk 24 jam menyala untuk Kabupaten Tolikara,” ujar Willem Wandik sembari menekan tombol sirine panjang disambut tepuk tangan meriah para tamu dan undangan.
Saat prosesi peluncuran Bupati Wandik didampingi Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PT PLN Wamena Mahly Jeremot Kbarek, Sekda Tolikara Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Elisabeth IG Flassy, SE, MM serta pimpinan TNI dan Polri serta para tokoh agama, adat, dan tokoh masyarakat serta tamu undangan.
Menurut Wandik, peresmian operasional PLN 24 jam di Tolikara merupakan salah satu dari Agenda 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Tolikara. Peresmian tersebut menjadi momen penting dan bersejarah bagi Tolikara.
“Peresmian operasional listrik PLN selama 24 jam penuh merupakan salah dalam memenuhi 100 hari kerja kami memimpin daerah tercinta ini,” ujar Bupati Wandik melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, Senin (5/5).
Wandik menambahkan, hadirnya listrik yang beroperasi penuh selama 24 jam bukan sekadar soal penerangan, tetapi penanda lahirnya era baru bagi Tolikara. Listrik adalah kebutuhan primer yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan.
“Dengan beroperasinya listrik PLN 24 jam kita dapat mengoptimalkan pelayanan publik, mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, dan mendorong kemajuan di bidang pendidikan serta kesehatan. Anak-anak kita bisa belajar malam hari, pelaku usaha bisa meningkatkan produktivitas, dan kantor-kantor pelayanan publik bisa bekerja dengan lebih efisien. Energi listrik adalah fondasi utama pembangunan,” katanya.
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan, hadirnya listrik juga akan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan bertumbuhnya sektor usaha dan ekonomi masyarakat, aktivitas ekonomi akan semakin dinamis. Dari situ, lanjut Wandik, akan muncul berbagai sumber penerimaan daerah seperti retribusi jasa usaha, pajak daerah hingga layanan publik yang berbayar.
“Satu hal yang tidak kalah penting, jika masyarakat membayar token listrik secara rutin dan tepat waktu, secara langsung akan memberikan tambahan pemasukan bagi daerah melalui mekanisme bagi hasil dan pajak-pajak terkait kelistrikan. Artinya, partisipasi aktif masyarakat tidak hanya memastikan keberlanjutan layanan listrik, tetapi berkontribusi dalam membiayai pembangunan ke depan,” ujar Wandik.
Wandik mengakui, listrik 24 jam akan menjadi pendorong kuat dalam mendukung enam program unggulan yang diusung bersama wakil bupati. Pertama, bidang kerohanian dan budaya. Kegiatan keagamaan dan pelestarian budaya lokal dapat berlangsung dengan lebih baik dan berkesinambungan, termasuk kegiatan ibadah dan adat yang membutuhkan penerangan malam hari.
Kedua, bidang lingkungan. Melalui penggunaan energi secara bijak yang dapat dikombinasikan dengan inisiatif ramah lingkungan di masa depan. Ketiga, bidang ekonomi, dengan meningkatnya aktivitas usaha kecil, perdagangan, dan industri rumah tangga yang bergantung pada listrik.
Keempat, bidang sumber daya manusia mengingat pendidikan dan pelatihan keahlian akan lebih efektif dengan tersedianya energi listrik. Kelima, bidang infrastruktur, yang kini dapat dikembangkan secara maksimal karena tersedianya pasokan listrik untuk mendukung operasional sarana publik.
Keenam, bidang tata kelola pemerintahan, di mana pelayanan administrasi dan digitalisasi sistem pemerintahan dapat berjalan lebih optimal dan efisien.
“Kami menyadari, jaringan listrik PLN saat ini belum sepenuhnya menjangkau seluruh distrik dan kampung di Tolikara. Ini menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi kami,” ujar Wandik, politisi nasional dan tokoh muda kawasan timur Indonesia.
Selaku bupati, Wandik mengaku bersama Wakil Bupati Yotam Wonda berkomitmen untuk terus memperluas jaringan listrik ke berbagai wilayah yang belum tersentuh, bekerja sama secara erat dengan pihak PLN agar pemerataan pembangunan dapat terwujud di seluruh pelosok Tolikara.
“Kami juga mengajak seluruh masyarakat Tolikara untuk berperan aktif mendukung keberlanjutan operasional PLN. Ini bisa dilakukan dengan cara menjaga fasilitas listrik yang ada, menghindari tindakan sabotase atau penyalahgunaan serta membayar token listrik tepat waktu. Ini penting mengingat semua ini akan memperkuat sistem pelayanan listrik di daerah kita,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wandik juga mengajak masyarakat dan semua pihak menjaga bersama fasilitas PLN yang sudah dibangun. Pembangunan, tegasnya, bukan sekadar tanggung jawab pemerintah tetapi juga tanggung jawab masyarakat dan seluruh komponen di Tolikara, Tanah Injil.
“Dalam kesempatan berbahagia ini, Wandik juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan operasional listrik 24 jam.
“Semoga ini menjadi langkah awal menuju Tolikara yang religius, berbudaya, mandiri, adil, dan sejahtera. Shalom, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tuhan memberkati kita semua,” kata Wandik, mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)