WAMENA, ODIYAIWUU.com — Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Komarudin Watubun, SH, MH, Senin (6/2) meresmikan Kantor Sekretariat Sementara DPD PDIP Provinsi Papua Pegunungan yang terletak di Jalan Trikora, Kelurahan Sinapuk, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya.
Sebelum prosesi peresmian kantor sekretariat partai jumbo pimpinan Megawati Soekarnoputri, Komarudin melantik Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST, M.Si sebagai Ketua DPD PDIP Papua Pegunungan bersama pengurus di Gedung Aitosa GKI Betlehem, Wamena.
“Kantor partai ini harus jadi rumah rakyat. Jangan setelah saya buka dan resmikan hari ini, esok sudah tutup. Harus buka 24 jam bagi rakyat untuk sampaikan aspirasi jika ingin menang tahun 2024,” ujar Komarudin saat menggunting pita meresmikan kantor Sekretariat DPD Provinsi Papua Pegunungan sebagaimana keterangan yang diterima Odiyaiwuu.com di Wamena, Papua Pegunungan, Senin (6/2).
Ketua Panitia Pelantikan dan Peresmian Kantor DPD PDIP Papua Pegunungan Marthin Yogobi, SH, M.Hum mengatakan, kantor baru itu memiliki nilai sejarah politik yang tinggi bagi keluarganya dan masyarakat Jayawijaya.
Marthin yang juga dilantik sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Papua Pegunungan mengaku, dulu kantor itu adalah rumah tinggal berukuran 12 x 8 meter persegi pernah ditempati bersama dua adiknya. Sejak kecil, mereka melihat langsung bagaimana aktivitas politik ayah tercinta, Yosep Makarek Yogobi dengan teman-temannya. Sebagian teman sang ayah masih hidup dan menjanji saksi sejarah. Di antaranya Luki Polona, Kornelis Wilil, Andreas Haluk, Neles Pugumis, dan Saferius Yogomaik.
“Dulu di tempat ini, setiap pergerakan politik, baik waktu masih nama PDI sampai PDI Perjuangan, selalu dimulai dari sini. Rumat ini menjadi tempat ayah saya memotori pergerakan politik bersama teman-teman lainya. Mereka selalu berkumpul di sini untuk berbicara bagaimana mempertahankan eksistensi PDI biar tetap eksis di Wamena. Bapa sudah meninggal. Beliau dulu juga seorang katekis dan buka stasi St Petrus Anelagak, Distrik Siepkosi,” kisah Marthin yang juga Wakil Bupati Jayawijaya, Minggu (5/2).
Selain sang ayah, lanjut Marthin, adik kandungnya Marselino Yogobi juga adalah sosok di balik pergerakan politik PDIP di Jayawijaya. Sayangnya, tahun 1998, nasib naas menimpa Marselino. Pada Konggres 1 PDI Perjuangan di Bali, Marselino tiba-tiba sakit dan meninggal. Ketua Umum Megawati pun memerintahkan kader partai, Toni Manufandu mengantar jenazah Marselino ke Wamena.
“Kemudian adik Herman Yogobi juga ikut jalan politik dan saat ini jadi anggota DPR Papua sudah dua periode. Karena itu, bagi kami sekeluarga, PDIP bukan darah lagi, tetapi sudah menjadi sumsum. Jadi ke depan PDIP masih mau pakai kami lagi atau tidak, kami akan tetap ada untuk PDI Perjuangan. Sebab ada satu pesan yang selalu disampaikan ayah saya ialah jangan menjadi politisi kutu loncat, pindah sana pindah sini,” ujar Marthin.
Ketua DPD PDIP Papua Pegunungan Spei Yan Bidana mengatakan, ia sangat berterima kasih kepada Wakil Ketua DPD PDIP Papua Pegunungan yang telah rela menjadikan rumah tuanya sebagai kantor sekretariat sementara.
“Ke depan kami akan berjuang untuk membangun kantor sekretariat permanen. Saya berharap semoga kantor sementara ini justru lebih baik kalau Pak Marthin perbolehkan menjadi kantor Sekretariat DPD PDIP Papua Pegunungan yang permanen,” kata Spei disambut gemuruh tepuk tangan kader dan simpatisan yang hadir. (Ansel Deri, Gusty Masan Raya/Odiyaiwuu.com)