OKSIBIL, ODIYAIWUU.com — Kelompok bersenjata di Papua dilaporkan menembaki pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil, kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Senin (9/1).
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pegunungan Bintang AKBP Davi Bustomi, mengakui, ia menerima laporan terjadi penembakan terhadap pesawat milik Ikairos saat hendak mendarat di Bandara Oksibil. Akibatnya, pesawat yang membawa aneka barang dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul itu langsung kembali ke bandara keberangkatan.
“Memang pesawat kargo milik Ikairos ditembaki sekitar pukul 10.45 WIT dan pesawat terbang itu tidak jadi mendarat,” ujar Davi Bustomi mengutip kantor berita antaranews.com, Senin (9/1).
Kepala Unit Pengelolaan Bandar Udara Oksibil Agus Hadi mengatakan, penembakan dilaporkan terjadi saat pesawat dengan nomor registrasi PK-HVV berada di titik tunggu sebelum mendarat di Bandara Oksibil dan melaporkan terkena tembakan di badan pesawat.
Akibatnya, pesawat itu langsung balik kembali ke Tanah Merah, Boven Digul. “Belum diketahui bagian mana yang terkena tembakan karena pesawat tersebut langsung kembali ke Tanah Merah,” kata Hadi.
Menurutnya, penembakan itu terjadi di ujung bandara. Akibat penembakan tersebut, pesawat terbang tidak diizinkan mengudara. “Namun saat aparat keamanan menyatakan aman, pesawat yang berada di bandara kembali terbang ke Jayapura dan operasional bandara tetap dibuka,” ujar Hadi lebih lanjut.
Pihak Trigana Air Service memutuskan, mulai Selasa (10/1) menghentikan sementara maskapainya dari dan ke Oksibil menyusul insiden penembakan terhadap pesawat jenis Caravan PK-HVV yang terjadi di area short final landing Bandara Oksibil pada Senin (9/1) pukul 13.50 WIT.
“Demi keselamatan dan keamanan penerbangan, kami sampaikan bahwa untuk sementara mulai Selasa (10/1) penerbangan Trigana Air dari dan ke Oksibil tidak beroperasi atau cancle karena security reason sampai ada jaminan keamanan dari pihak berwenang,” kata Station Manager Trigana Air Service Oksibil M Syaikhuddin dalam salinan surat yang beredar di sejumlah grup terbatasa di Papua dan diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Senin (9/1). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
