TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob dan Tim Kementerian Sosial Republik Indonesia, Rabu (26/8) mengunjungi lokasi yang rencananya dijadikan sekolah rakyat. Lokasi yang dikunjungi yakni Sekolah Berpola Asrama Iwaka.
Program Sekolah Rakyat di Mimika yang diinisiasi Kementerian Sosial merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di seluruh Indonesia.
Kepala Balai Besar Regional VI Kementerian Sosial Republik Indonesia John H Mampioper mengatakan, Mimika termasuk dalam daerah tahap awal (1C) penerapan Sekolah Rakyat.
Saat ini, tahapan persiapan telah berjalan, mulai dari pengecekan lokasi hingga renovasi aset milik Pemda Mimika berupa rumah susun yang akan difungsikan sebagai ruang kelas sementara.
“Proses renovasi sudah berjalan sejak dua minggu lalu dan ditargetkan selesai akhir Agustus ini. Sekolah rakyat di Mimika akan menampung 100 siswa, masing-masing 50 siswa SMP dan 50 siswa SMA yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem,” kata Mampioper di Timika, Papua Tengah awal pekan ini.
Mampioper menambahkan, siswa yang diterima wajib merupakan warga Mimika dan masuk dalam kategori keluarga miskin sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS). Pendataan dilakukan oleh Dinas Sosial Mimika bersama pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial.
Sementara itu, Bupati Rettob menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program ini. Menurutnya, selain memanfaatkan rusun sebagai lokasi sementara, ke depan pemerintah akan membangun sekolah rakyat permanen di atas lahan seluas 10 hektar.
“Untuk sementara, sekolah rakyat akan mulai berjalan di rusun sambil kita menyiapkan lokasi permanen. Bulan Oktober 2025 ini sudah ada kegiatan belajar mengajar (KBM). Pemerintah pusat bersama Kemensos juga berencana membangun sekolah permanen yang lengkap, mulai dari SD, SMP, SMA hingga universitas,” kata Rettob.
Pemerintah daerah kini tengah menyiapkan lahan yang representatif. Alternatif lokasi sudah ditinjau bersama pihak Kemensos, termasuk di sekitar kawasan Mimika Sport Center.
“Yang terpenting, masyarakat di sekitar lokasi juga mendukung. Kami bersama Kementerian Pekerjaan Umum sedang melakukan pengukuran lahan agar segera bisa dibangun sekolah permanen,” ujar Bupati Rettob.
Dengan hadirnya sekolah rakyat ini, diharapkan anak-anak dari keluarga miskin di Mimika tetap dapat mengenyam pendidikan layak dan berkualitas, sekaligus mempercepat program penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah Papua Tengah. (*)