NABIRE, ODIYAIWUU.com — Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Papua Tengah Alexander Gobai, SE mengatakan, pihaknya akan menjembatani dan memediasi dualisme kepengurusan Kamar Adat Pengusaha (KAPP) Papua Tengah dalam waktu dekat.
“Kami akan segera melakukan mediasi sekaligus menyatukan dualisme kepengurusan Kamar Adat Pengusaha Papua Provinsi Papua Tengah pada pekan kedua Desember mendatang,” ujar Alex Gobai di Nabire, kota Provinsi Papua Tengan, Rabu (26/11).
Menurut Alex, saat ini ada dua versi kepengurusan KAPP Papua Tengah. yang masing-masing dipimpin Ibu Mofu dan Ibu Yospina Pigai. Keduanya orang asli Papua sehingga perlu duduk bersama dan membicarakan serta melihat asas-asas legalitas hukum sebagai pendukung asosiasi dipimpin masing-masing.
“Mediasi ini perlu dalam rangka melakukan penyatuhan. Kami dari Kadin Papua Tengah akan fokus bicara dari hati hati ke hati sebagai sesama orang asli Papua, sekaligus melihat legalitas hukum dari KAPP Papua Tengah yang dipimpin Ibu Mofu dan Ibu Yospina Pigai,” kata Alex.
Alex menambahkan, pihaknya akan mengecek legalitas hukum dengan hadirkan biro hukum dan biro organisasi atau Kesbangpol Papua Tengah juga senior-senior lainnya untuk menuntaskan bersama-sama. Sehingga tahun depan KAPP dan organisasi lain tidak ada dualisme.
“Kami mau letakkan pondasi baik di provinsi baru di bawah kepemimpinan Gubernur Papua Tengah Pak Meki Nawipa dan Wakil Gubernur Pak Deinas Geley sehingga kita tuntaskan masalah-masalah organisasi tahun ini,” ujar Alex.
Dengan demikian, lanjut Alex, tahun 2026 semua asosiasi berada dalam satu satu untuk membangun Papua tengah sesuai Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah.
“Kami berharap semua asosiasi atau himpunan berada dalam satu wadah, tak ada lagi dualisme kemudian bergandeng tangan satu sama lain dalam satu tujuan agar pembangunan ekonomi benar-benar dirasakan masyarakat sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah,” katanya.
Alex juga mengingatkan agar ke depan asosiasi tidak terpecah belah dalam kubu karena merasa gengsi. Semua pengurus asosiasi harus tanggalkan gengsi dan dengan kepala dingin duduk bersama, bicara dari hati hati sebagai sesama anak negri untuk membangun dan memajukan Papua Tengah sangat kaya melimpah sumber daya alamnya. (*)










