DAERAH  

Departemen Pemuda Baptis West Papua Gelar Natal dan Diskusi di Lalugume, Kabupaten Lanny Jaya

Perayaan Natal sekaligus diskusi bersama para pengurus Departemen Pemuda Baptis West Papua dan pemuda di Gereja Baptis Lalugume, Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat-Sabtu (26-27/12).  Foto: Istimewa

TIOM, ODIYAIWUU.com — Departemen Pemuda Baptis West Papua, Jumat-Sabtu (26-27/12) menghadiri perayaan Natal sekaligus menggelar diskusi bersama pemuda di Gereja Baptis Lalugume, Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Perayaan Natal berlangsung pada hari pertama kemudian berlanjut diskusi hari berikutnya terkait lima kebijakan Departemen Pemuda Baptis West Papua. Rangkaian kegiatan tersebut dihadiri para pengurus, generasi muda serta perwakilan orangtua jemaat.

Ketua Departemen Pemuda Akia Wenda dalam kesemoatan tersebut mengatakan, program pelayanan dipadukan dalam satu kegiatan besar yakni HUT, Natal, dan seminar. Dalam diskusi, Wenda mendorong generasi muda bekerja keras membuka usaha lokal serta mengolah tanah sebagai sumber kehidupan.

“Generasi muda harus berani ambil tanggung jawab, olah tanah, tanam tanaman untuk memenuhi kebutuhan pangan, dan memelihara ternak guna menambah kebutuhan ekonomi keluarga,” ujar Wenda di Lalugume, Kolawa, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Sabtu (27/12).

Selain itu, Wenda mengingatkan agar pemilik kios tidak melayani sistem bon demi menjaga hasil usaha. Ia juga menyerukan agar pemuda yang siap menikah tidak menunda, mengingat tantangan populasi dan kesehatan masyarakat.

Koordinator Pendidikan Departemen Pemuda Baptis West Papua Welius Yigibalom, S.Pd dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya peran pendidikan dalam keluarga, komunitas/gereja, dan sekolah. Ia meyakini pendidikan formal akan berhasil bila pendidikan dari keluarga dan gereja dipersiapkan dengan baik.

Sementara itu, Ketua Pemuda Tabi Wilson Wenda mengingatkan agar masyarakat menjaga tanah, hutan, air, dan pohon sebagai sumber kelansungan hidup masyarakat. Ia menolak keterlibatan pihak luar dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) karena berpotensi menimbulkan kemiskinan struktural.

Perwakilan orangtua pemilik hak ulayat juga melarang keras masyarakat menyerahkan tanah di sepanjang Jalan Beam–Kunimpaga kepada pendatang untuk pembangunan kios.

Di akhir kegiatan, Wenda menyampaikan pesan moral agar jemaat agar menyiapkan anak-anak muda melanjutkan pendidikan teologi agar kelak menjadi pemimpin di bidang rohani.

Diskusi ditutup dengan pembagian buku secara gratis berjudul Kita Meminum Air dari Sumur Kita Sendiri kepada pemuda Lalugume. Buku tersebut karya Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Dr Socratez Yoman. (*)