STKIP Tunas Papua Hadir di Kabupaten Yahukimo, 163 dari 201 Mahasiswa Baru Ikuti Kegiatan PKKMB

Para mahasiswa baru saat mengikuti kegiatan PKKMB Prodi PGSD Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tunas Papua di Aula OKMC Gereja Evanhastia, Dekai, Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, PKKMB berlangsung mulai Selasa-Jumat (26-29/8) mulai pukul 08.00–12.00 WIT. Foto: Istimewa

Loading

DEKAI, ODIYAIWUU.com — Kabar gembira di bidang pendidikan tinggi tengah dialami pemerintah dan masyarakat Kabupaten Yahukimo dan kabupaten lainnya di Provinsi Papua Pegunungan. Kabar gembira itu adalah berdirinya kampus Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tunas Papua Yahukimo.

Yayasan Tunas Harapan Papua melebarkan sayap pengabdiannya di Yahukimo dengan mendirikan kampus Prodi PGSD STKIP Tunas Papua Yahukimo. Kehadiran kampus perdana tersebut ditandai dengan acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 yang berlangsung pada Selasa-Jumat (26-29/8) mulai pukul 08.00–12.00 WIT di Aula OGMC Gereja Epanastia, Dekai, Yahukimo.

Ketua STKIP Tunas Papua Dr Tri Wahyuningsih, S.Th. MACE saat berlangsung kegiatan PKKMB STKIP Tunas Papua Yahukimo menjelaskan visi yayasan dan visi serta misi STKIP Tunas Papua. Visi sekolah tinggi itu adalah menjadi pusat unggulan pengembangan pendidikan dan penelitian yang berwawasan global, berkarakter, dan berdaya saing berakar pada kearifan lokal menuju transformasi Papua cerdas di tingkat nasional tahun 2040.

“Melalui PKKMB STKIP Tunas Papua Yahukimo, mahasiswa baru diperkenalkan dengan nilai-nilai dasar kehidupan kampus, disiplin akademik, dan karakter yang berakar pada budaya lokal guna mendukung visi keilmuan Prodi PGSD Tunas Papua,” ujar Tri Wahyuningsih dari Dekai, kota Kabupaten Yahukimo. Papua Pegunungan, Minggu (31/8).

Menurut Tri, pelaksanaan PKKMB menjadi langkah awal dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat, berdaya saing, serta mampu mengabdi bagi masyarakat Papua.

“PKKMB sangat penting karena menjadi pintu masuk bagi mahasiswa baru untuk mengenal dunia kampus. Beberapa tujuan yang dicapai adalah membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan kampus dan sistem perkuliahan, menanamkan kesadaran kebangsaan, cinta tanah air, serta kepedulian sosial, memperkenalkan hak dan kewajiban sebagai mahasiswa,” kata Tri.

Selain itu, tujuan lain PKKMB adalah mewujudkan lingkungan kampus yang inklusif, sehat, aman, dan ramah, membentuk karakter anti-perundungan, anti-kekerasan seksual, anti-narkoba serta menjunjung budaya dan martabat, memberi bekal kiat sukses belajar di perguruan tinggi sesuai konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kemudian, menumbuhkan mahasiswa yang mandiri, bertanggung jawab, dan pembelajar sepanjang hayat serta mendorong peran kampus dalam mendukung adaptasi dan perkembangan mahasiswa baru.

Selain PKKMB, STKIP Tunas Papua Yahukimo juga menyiapkan berbagai program seperti pengembangan pendidikan dan pengajaran dengan mengimplementasi konsep MBKM berbasis budaya lokal, pembelajaran berbasis riset, serta promosi pendidikan ke wilayah Papua.

“Program penelitian dan pengabdian masyarakat juga diarahkan pada penelitian atau riset berbasis kearifan lokal, penerapan hasil penelitian untuk masyarakat, dan program pengabdian di daerah terpencil. Kemudian, Program layanan dan tata kelola dengan menerapkan good university governance, digitalisasi layanan akademik, dan pelibatan stakeholders eksternal,” ujar Tri.

Selain itu, program sarana dan prasarana dengan meningkatkan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, serta pusat pengembangan karir dan kewirausahaan. Kemudian, program penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, sertifikasi, studi lanjut dosen serta kerja sama atau kolaborasi dengan institusi nasional dan internasional.

“Yayasan memberikan izin penuh, menyediakan fasilitas, menghadirkan pimpinan serta mendorong keterlibatan seluruh sivitas akademika. Pemerintah daerah melalui dinas pendidikan menyediakan sarana prasarana, menghadirkan pejabat sebagai tamu kehormatan, dan membangun kerja sama lintas pihak agar kegiatan berdampak luas,” kata Tri lebih lanjut.

Tri juga menyampaikan selamat datang di rumah baru bagi perjalanan ilmu dan pengabdian. Di STKIP Tunas Papua, katanya, para mahasiswa tidak hanya belajar untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, memperluas wawasan, dan mempersiapkan diri menjadi pendidik serta pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.

“Jadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh, setiap persahabatan sebagai ruang saling menguatkan, dan setiap pengalaman sebagai bekal berharga untuk masa depan. Ingat, perjalanan ini bukan sekadar meraih gelar, melainkan membangun jati diri, mengasah kemampuan, dan menyalakan cahaya harapan bagi banyak orang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Yahukimo Akso Balingga, S.Pd mengajak para hadirin memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pada momen yang bersejarah ini semua pihak dapat berkumpul dan memulai sebuah langkah besar dalam dunia pendidikan di Yahukimo. 

“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya, karena perjuangan yang panjang sejak 2021 hingga 2024 akhirnya membuahkan hasil. Program yang kita buka hari ini adalah wujud nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan STKIP Tunas Papua dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah kita,” ujar Akso.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, ujarnya, menyambut baik inisiatif pihak Yayasan Tunas Harapan Papua menghadirkan Prodi PGSD STKIP Tunas Papua. Kehadiran program ini merupakan partisipasi nyata dan kontribusi penting bagi pembangunan SDM di bidang pendidikan. 

“Kita semua tahu bahwa dari 51 distrik di Yahukimo dengan jarak tempuh yang sangat luas, masih banyak sekolah yang belum berjalan optimal. Sementara itu, tenaga pendidik kita masih sangat terbatas. Padahal, tuntutan ke depan, setiap guru harus memiliki kualifikasi minimal S-1, termasuk guru-guru sekolah dasar,” kata Akso.

Karena itu, program pendidikan yang hadir langsung di Yahukimo menjadi jawaban. Pemkab Yahukimo tidak lagi harus mengirim mahasiswa jauh-jauh ke Jayapura, Surabaya atau Jakarta. Pendidikan berkualitas bisa diakses di sini dengan mutu yang sama seperti di kota besar. Dengan demikian, Pemkab Yahukimo berharap akan lahir generasi yang memiliki integritas, kualitas sekaligus moralitas.

“Kita menyadari, akses pendidikan di Yahukimo penuh tantangan. Ada daerah yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki tanpa dukungan transportasi memadai. Namun, justru inilah alasan kita harus terus membangun pendidikan agar ilmu dapat ditransfer dari guru kepada siswa dengan kualitas yang baik demi masa depan mereka,” ujar Akso. 

Pihaknya juga menekankan bahwa Pemkab dan masyarakat Yahukimo tidak boleh kehilangan generasi. Jika pendidikan tidak berjalan, 10–20 tahun ke depan daerah hanya akan menghasilkan generasi yang tidak siap, yang tentu sebuah kerugian besar. 

“Oleh karena itu kolaborasi ini penting. Kolaborasi antara pemerintah, yayasan, sekolah, guru, orang tua, dan seluruh masyarakat. Semua harus bergerak bersama menuju Indonesia Emas 2045. Visi besar kita adalah Yahukimo Cerdas, selaras dengan Program Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo,” kata Akso, 

Artinya, semua sekolah harus berjalan, kualitas guru harus meningkat, dan anak-anak daerah harus menjadi prioritas. Lebih bermartabat bila anak-anak Yahukimo sendiri yang kelak membimbing adik-adik mereka. Kita tidak bisa lagi hanya bergantung pada tenaga dari luar. Inilah saatnya kita berdiri di atas kaki sendiri.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung langkah yayasan ini. Mari kita kawal bersama program ini agar benar-benar memberi manfaat besar bagi generasi penerus kita. Pendidikan adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik, dan masa depan itu kita mulai dari sini, dari Yahukimo,” ujar Akso,

Ketua Panitia PKKMB Deni Siep, S.Pd, M.Pd mengatakan, pihaknya merasa bersyukur diberi kepercayaan sebagai ketua panitia memimpin PKKMB Prodi PGSD STKIP di Yahukimo tahun 2025. Tantangan di bidang pendidikan saat sangat besar sehingga menuntut keterlibatan semua pihak. 

“Kami berterima kasih atas kepercayaan STKIP sebagai Ketua Panitia PKKMB Prodi PGSD STKIP di Yahukimo tahun 2025. Kami bersyukur kepada Tuhan karena boleh menuntaskan tugas kami hingga selesai. dengan jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 201 orang. Tetapi yang ikut selama empat hari sebanyak 163 orang,” kata Deni.

Menurut Deni, 163 mahasiswa ini merupakan jumlah yang besar dan menjadi motivasi yang bagus. Pihaknya bersyukur karena selama kegiatan ini mahasiswa diberi pembekalan karakter dan materi agar mereka mempersiapkan diri mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati yang sangat peduli dengan pendidikan. Kami percaya, pemerintah daerah akan mendukung kami dalam doa dan usaha demi kemajuan pendidikan di Yahukimo,” ujar Deni. (*)