JAYAPURA, ODIYAIWUU.com – DUA sosok umat Kristiani yang tinggal dan tengah menunaikan tugas resmi di Papua saling berbagi kebahagiaan dan ungkapan syukur Natal 2021 dengan cara unik. Dua sosok dimaksud yaitu tokoh spiritualitas Gereja di tanah Papua Gembala Dr. Socratez Sofyan Yoman, MA dan Komandan Komando Resort Militer (Korem) 172/Praja Wira Yakthi Abepura, Jayapura Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, M.Han.
“Pada 24 Desember 2021, Danrem 172/PWY Abepura, Jayapura Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan kirim parcel Natal kepada saya. Saya juga kirim parcel Natal kepada Pak Izak empat buku karya saya,” kata Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Gembala Dr Socratez Sofyan Yoman MA kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Minggu (26/12).
Saling tukar parcel Natal merupakan cara sederhana manusia membumikan cinta kasih Allah kepada sesaman saudara di tengah dunia. Cinta kasih adalah hukum tertinggi bagi para pengikut Kristus Yesus, sang Raja Damai. Kristus Yesus yang lahir di kandang Betlehem, di tanah Yeuda. Gembala Socratez dan Jenderal Izak Pangemanan mewujudkan cinta Tuhan paling sederhana dalam wujud saling tukar bingkisan menjelang Natal 2021.
Socratez, selain menjabat Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, ia juga Pendiri, Pengurus, dan Anggota Dewan Gereja Papua Barat (WPCC), Anggota Konferensi Gereja-gereja Paisifik (PCC) serta Anggota Aliansi Baptis Dunia (BWA). Socratez juga salah seorang Gembala di Papua yang getol membela dan memperjuangkan hak-hak asasi orang asli Papua yang kerap terabaikan. Termasuk memperjuangkan soal-soal yang dihadapi masyarakat lokal seperti rasisme, kapitalisme, kolonialisme hingga militerisme.
“Rasisme ialah musuh utama dunia, musuh semua umat manusia apapun latar belakang dan status sosialnya. Perbuatan rasisme yang merendahkan martabat manusia adalah tindakan melawan hukum Tuhan dan melawan Tuhan. Ujaran rasisme adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa, membangkitkan kemarahan seluruh umat manusia di planet ini. Karena semua umat manusia yang beragama dan beriman bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah,” kata Socratez dalam sebuah cuitannya di media sosial.
Socratez juga seorang Gembala dan penulis buku-buku bertema Papua. Belasan buku karyanya banyak yang sudah beredar di masyarakat. Ada juga karya yang mengalami kendala tak bisa diterbitkan karena satu dan lain hal. Buku-buku karya Socratez juga menjadi bahan bacaan menarik tak sekadar dalam lingkup Gereja namun juga lembaga-lembaga lainnya.
Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Ikrar Nusa Bhakti mengatakan, buku-buku karya Socratez adalah suara hati seorang pelayan umat di tanah Papua, meski belum dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah. Terlepas dari itu, kata Ikrar, buku-buku Socratez bukan buku ilmiah melainkan lebih sebagai ‘pamphlet politik’ ini tetap penting untuk dibaca. Karena berisi kesedihan, trauma, impian, serta gagasan mengenai apa yang sebaiknya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membangun Papua,” kata Ikrar Nusa Bhakti.
Brigjen TNI Izak Pangemanan lahir di Manado, Sulawesi Utara, 6 Maret 1969. Izak adalah adalah seorang perwira tinggi TNI-AD. Sejak 9 April 2020 ia mengemban amanat sebagai Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi. Izak lulusan Akmil tahun 1990 dari kecabangan Infanteri..
Izak pernah dipercaya sebagai Wadanden 441 Grup 4 Kopassus; Danden 1 Batalyon 33 Grup 3 Kopassus; Kasi Ops Grup 3 Kopassus; Wadanyon 33 Grup 3 Kopassus; Pabandya Lat. Sops Makopassus; Danyon 32 Grup 3 Kopassus; Dansesandha Pusdikpassus; Kadepsus Pusdikpassus; Wair Kopassus; dan Wakil Komandan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus.
Izak juga pernah mengemban tugas sebagai Komandan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus; Pamen Ahli Bid. Parako Danjen Kopassus; Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI); Danrindam XVII/Cenderawasih; Paban Sahli Bid. Instra Kasad; Pamen Denma Mabesad (Dik Lemhanas); dan kini tengah mengemban tugas sebagai Danrem 172/Praja Wira Yakthi.
Natal 2021 mempertemukan Gembala Socratez dan Jenderal Izak Pangemanan. Keduanya saling tukar parcel Natal. Gembala Socratez memberikan hadia Natal berupa empat buku karyanya masing-masing Kami Bukan Bangsa Teroris, Jejak Kekerasan Negara dan Militerisme di Tanah Papua, Melawan Rasisme dan Stigma di Tanah Papua, dan Tebing Terjal Perdamaian di Tanah Papua. “Saya kirim tiap judul masing-masing dua buku. Doa dan harapan saya, buku-buku ini menjadi cahaya ‘bintang’ kecil di Papua dan Indonesia,” ujar Socratez. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
