JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Presiden Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (BPP-PGBWP) Gembala Dr Socratez Sofyan Yoman, Kamis (12/10) melayangkan surat protes terbuka kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Surat Socratez yang juga Pendiri, Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua Barat (WPCC) dengan perihal Negara Jangan Membunuh Rakyat dengan Merampok Tanah Sumber Kehidupan Rakyat Atas Nama Pembangunan ditujukan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang saat ini sedang dalam tugas resminya di Papua.
Dalam surat itu, tokoh gereja yang juga Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC) dan Anggota Aliansi Baptis Dunia (BWA), menyampaikan, tanah Wouma adalah tanah milik rakyat dan sumber kehidupan kehidupan penduduk asli dari leluhur, nenek moyang, ribuan tahun yang merupakan tumpuan harapan hidup turun-temurun sampai anak dan cucu ke depan.
“Saya harap pemerintah atau negara jangan merampok dan mengambil tanah milik rakyat atas nama pembangunan dengan cara paksa, bujuk rayu, suap, janji-janji palsu dan pembayaran yang tidak sepadan,” ujar Socratez dalam surat tersebut yang salinannya dikirim kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Kamis (12/10). Berikut isi lengkap surat itu.
Surat Protes Terbuka
Perihal: Negara jangan membunuh rakyat dengan merampok tanah sumber kehidupan rakyat atas nama pembangunan
Kepada Yang Mulia
Prof Dr KH Ma’ruf Amin
Wakil Presiden Republik Indonesia
Shalom!
Dengan surat ini, Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (BPP-PGBWP) menyampaikan kepada Wakil Presiden Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin berhubungan dengan rencana pada Kamis, 12 Oktober 2023 akan berada di Lembah Agung-Tanah orang-orang Hubula (Wamena-Jayawijaya).
Dalam jadwal kunjungan bapak tertulis: “Peletakan batu pertama pembangunan Kantor Pemerintah.”
Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, perlu saya sampaikan bahwa tanah Wouma adalah tanah milik rakyat dan sumber kehidupan kehidupan penduduk asli dari leluhur, nenek moyang, ribuan tahun yang merupakan tumpuan harapan hidup turun-temurun sampai anak dan cucu ke depan.
Saya harap pemerintah atau negara jangan merampok dan mengambil tanah milik rakyat atas nama pembangunan dengan cara paksa, bujuk rayu, suap, janji-janji palsu dan pembayaran yang tidak sepadan.
Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, selain tanah harta berharga turun-temurun, tanah itu juga ada masalah besar karena ada perbedaan pendapat atau pro dan kontra.
Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden yang mulia, lebih bijaksana, mengundang dan menghadirkan rakyat yang sudah terbagi dua yang pro dan kontra dan komunikasikan dengan mereka dan tanyakan mereka dari hati ke hati dan mengambil keputusan yang lebih adil, bijak dan mendamaikan.
Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden yang mulia, menurut orang-orang adat seluruh Papua Barat, bahwa tanah adalah mama dan ibu yang memberikan nafas kehidupan seumur hidup.
Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden yang mulia, tanah Wouma adalah mama dan ibu dari penduduk asli suku Wouma dan biarkan mereka hidup di atas tanah leluhur mereka, jangan menciptakan kemiskinan dan kemelaratan anak-cucu mereka di atas tanah leluhur mereka.
Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden yang mulia. Apabila bapak tetap melaksanakan peletakan batu pertama, maka dalam sejarah akan tercatat selamanya, bahwa seorang Haji Besar dari Indonesia pernah berbuat kesalahan fatal terhadap rakyat dan bangsa Papua Barat, lebih khusus masyarakat adat Hubula.
Doa dan harapan saya, melalui Surat Protes Terbuka ini, mengetuk hati nurani Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden yang mulia dan mendapat ilham, wahyu dan hikmat dari Tuhan sebelum melangkah yang salah, khusus tanah Wouma Wamena, Hubula (Jayawijaya).
Arti pembangunan yang sesungguhnya ialah ketika negara atau pemerintah melindungi dan menjaga tanah milik rakyat. Rakyat tidak membutuhkan gedung-gedung tinggi yang megah.
Rakyat membutuhkan tanah mereka aman dan lestari untuk keberlangsungan hidup mereka. “Masyarakat adat bisa hidup tanpa uang. Tetapi, mereka tidak bisa hidup tanpa tanah”.
Biarkan penduduk asli Wouma hidup sesuai dalam habitat mereka yang aman dan damai dan jangan mencabut dari akar kehidupan dan mengusir mereka dari tanah leluhur mereka.
Demikian surat protes terbuka dari saya.
Terima kasih.
Ita Wakhu Purom, Kamis, 12 Oktober 2023
Badan Pelayan Pusat Persekutuan
Gereja-gereja Baptis West Papua
Presiden
Gembala Dr Socratez Yoman
Media ini sebelumnya memberitakan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Hj Wury Ma’ruf Amin, Senin (9/10) pukul 19.55 WIT tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Provinsi Papua setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam 25 menit dari Jakarta.
Tiba di Jayapura didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo, Ma’ruf Amin disambut oleh Penjabat Gubernur Dr Muhammad Ridwan Rumasukun dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua.
“Menurut rencana, Selasa (10/10), Wakil Presiden Ma’ruf Amin dijadwalkan melaksanakan serangkaian kegiatan di Kantor Gubernur Papua. Selain itu, akan menerima sejumlah pegiat kemanusiaan, hak asasi manusia (HAM), dan menerima pimpinan Asosiasi Pengusaha Asli Papua,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (10/10).
Menurut Benny, Wapres Ma’ruf Amin juga dijadwalkan memimpin Rapat Koordinasi Badan Pengarah Papua (BPP) terkait perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sentra sarana dan prasarana Pemprov Papua di empat daerah otonom baru (DOB) dan kebijakan pendukung lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ma’ruf Amin didamping sejumlah staf dan tim ahli, termasuk Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, dan Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi dan Birokrasi Mohamad Nasir.
Selain itu, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, Staf Khusus Wapres Zumrotul Mukaffa serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma, Johan Tedja Surya, dan Sukriansyah.
“Kunjungan Wakil Presiden ke Papua ini menjadi momentum penting dalam rangka memperkuat kerja sama dan mendengarkan aspirasi masyarakat serta pimpinan daerah setempat,” kata Benny lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)