WAMENA, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan menempuh langkah pendekatan sosial dalam membangun proses perdamaian di Papua Pegunungan, khususnya di Kabupaten Jayawijaya menyusul pertikaian komunitas Wouma-Asolokobal.
Dalam konteks itu, Penjabat Gubernur Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA didampingi Penjabat Bupati Lanny Jaya Alpius Yigibalom menemui warga asal Lanny Jaya di halaman Gereja Baptis Imanuel Gunambar, Wamena, kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu (16/6).
Keluarga besar Lanny Jaya menerima dan menyambut baik kedatangan Penjabat Gubernur Velix Wanggai, putra asli tanah Papua guna mendengar pandangan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam pertemuan penuh kekeluargaan tersebut, Velix mengaku, awalnya mendengar aspirasi dari keluarga besar Lanny Jaya terkait keluarga korban di pihak Lanny Jaya. Kemudian, ia juga mendengar aspirasi perlunya perhatian atas perubahan hidup yang lebih baik masyarakat Lanny Jaya atas kehadiran Provinsi Papua Pegunungan.
“Setelah mendengar aspirasi orangtua, dan sesama saudara serta keluarga besar Lanny Jaya, pertama-tama saya selaku Penjabat Gubernur memohon maaf karena dua hari terakhir ini mengikuti rapat koordinasi inflasi di Istana Merdeka bersama 38 gubernur seluruh Indonesia dan rapat di Badan Pemeriksa Keuangan,” ujar Penjabat Gubernur Velix Wanggai melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Minggu (16/6).
Oleh karena berbagai kesibukan dinas tersebut, Penjabat Gubernur Velix baru dapat menemui keluarga besar Lanny Jaya. Atas nama Pemerintah Provinsi, ia menyampaikan turut berduka atas korban meninggal di keluarga besar Lanny Jaya. “Situasi kesedihan ini tentu tidak diinginkan oleh kita semua masyarakat Papua Pegunungan,” kata Velix lebih lanjut.
Dalam kesempatan tersebut, Velix juga menekankan bahwa rumah besar Papua Pegunungan dilandasi prinsip Kasih dari Tuhan, sang Sumber Kasih. Kasih Tuhan memberi pesan bahwa kasih itu panjang sabar, murah hati, mengasihi antar sesama, dan mencintai hidup damai dalam masyarakat.
“Kita semua masyarakat Papua Pegunungan menginginkan kehidupan yang damai sehingga masyarakat dapat bekerja dengan baik, anak-anak bisa sekolah, pelayanan kesehatan baik, serta semua bisa mencari penghidupan dengan aman, nyaman dan damai,” ujar Velix.
Rumah besar Papua Pegunungan ini, lanjut Velix, hadir untuk semua warganya. Pegunungan untuk delapan kabupaten dan masyarakat Pegunungan di mana saja berada. Karena itu, kasih, perdamaian, dan ketentraman sosial menjadi penting.
Dengan demikian, kata Velix, Pemprov Papua Pegunungan dapat melayani dengan baik kebutuhan masyarakat, termasuk aspirasi yang disampaikan masyarakat Lanny Jaya atas perlunya percepatan pelayanan pemerintahan yang lebih dekat ke daerah-daerah pelosok.
Dari pertemuan yang baik ini, ujar Velix, keluarga besar Lanny Jaya akan membahas secara internal korban di masyarakat Lanny Jaya dan akan disampaikan kepada Pemprov Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya. Masyarakat Lanny Jaya ingin kehidupan yang damai dan pelayanan pemerintahan yang lebih menyentuh masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih atas keterbukaan, kehangatan, dan jiwa besar dari masyarakat Lanny Jaya dalam membangun kedamaian di Jayawijaya khususnya dan rumah besar Papua Pegunungan atas landasan Kasih dari Tuhan sang sumber Kasih,” katanya.
Sebelumnya, Sabtu (15/6) Penjabat Gubernur Velix Wanggai juga telah menemui keluarga besar pihak Asolokobal dan keluarga besar Wouma, yang bertikai di kawasan Wouma-Yagara-Megapura, Jayawijaya. Para pihak juga menginginkan kesepakatan perdamaian untuk kehidupan yang lebih baik dan normal kembali. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)