Penjabat Gubernur Apolo Safanpo: Anak Muda Harus Ambil Peran Membangun Tanah Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Penjabat Gubernur Apolo Safanpo: Anak Muda Harus Ambil Peran Membangun Tanah Papua

Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo berfoto bersama para pemuda usai Misa Syukur ia terpilihnya sebagai penjabat gubernur di Gereja Katolik Kristus Juru Selamat Kotaraja, Jayapura, Minggu (4/12). Foto: Alfonsa Wayap

Loading

KOTA RAJA, ODIYAIWUU.com — Para pemuda khususnya di tanah Papua harus terlibat aktif dan bekerja keras ikut mengambil bagian bersama pemerintah dan semua komponen bangsa membangun tanah Papua. Peran aktif pemuda itu bukan sekadar di tanah Papua, namun juga di Papua Selatan.

“Melalui kesempatan ini, saya mengajak sekaligus mengingatkan para pemuda agar jangan buang waktu dengan hal-hal yang tidak berguna. Apabila berada dalam organisasi, kembangkanlah potensi diri dalam wadah itu,” ujar Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo usai merayakan Misa Syukur ia terpilihnya sebagai penjabat gubernur di Gereja Katolik Kristus Juru Selamat Kotaraja, Jayapura, Minggu (4/12).

Safanpo, mantan Rektor Universitas Cendrawasih, menambahkan, pemuda harus bertanggung jawab dalam setiap tugas, tak boleh setengah-setengah. Tekuni hingga tuntas. Usahakan fokus di satu organisasi. “Rawatlah organisasi itu, bangun komunikasi dengan berbagai pihak,” katanya lebih lanjut.

Safanpo mengaku, selama kuliah ia terlibat aktif Komunitas Mahasiswa Katolik (KMK) di kampus tanpa meninggalkan tugas utama sebagai mahasiswa. Setelah itu, saat bekerja, ia mendirikan dan aktif dalam Ikatan Cendikiawan Awam Katolik (Icakap). Selama aktif dalam wadah itu, ia bekerja keras dan fokus membesarkan organisasi ini.

“Bila sudah aktif dalam organisasi, para pemuda perlu dan wajib menjadikan wadah itu untuk belajar dan berdiskusi dengan rekan-rekan sesama anggota dari beragam latar belakang disiplin ilmu. Dalam wadah itu juga setiap anggota belajar bagaimana cara berbicara dan teknik berpendapat di depan umum.  Termasuk tata cara dan etika mempimpin rapat dan sebagainya,” lanjut Safanpo, doktor Teknik Sipil asal Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Safanpo juga berpesan, kalau Anda (pemuda) berada dalam satu organisasi, mesti fokus dan mendalam. Ibarat sumur yang dalam dan bermanfaat bagi banyak orang. Tetapi jika Anda berada di banyak organisasi, Anda menjadi tidak fokus dan seperti drainase yang airnya mengalir ke mana-mana.

Perjalanan hidup selama mahasiswa, terjun dalam organisasi intra maupun ekstra kampus hingga bekerja membawa berkah yang tak pernah ia bayangkan. Bahkan saat dipercaya sebagai penjabat gubernur pun tak pernah terbayangkan.

”Apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Tuhan. Saya percaya itu sebagai rekayasa Ilahi,” ujar Safanpo, penerima penghargaan Training of Trainers Acreditation Board for Engineering and Technology (ABET) University of Nevada, Las Vegas, USA tahun 2012.

Ia mengatakan, pemuda juga harus bisa membuat cerita tentang siapa dirinya, impian, dan cita-citanya di masa akan datang. Tak perlu membiarkan orang lain membuat cerita tentang dirinya dan impiannya lalu membiarkan pemuda mengikuti cerita itu. Tetapi, pemuda harus membuat atau menciptakan narasi dirinya, impian tentang masa depannya.

Tokoh awam Katolik Paskalis Kossay mengaku, Apolo Safanpo merupakan salah salah seorang tokoh muda tanah Papua sekaligus seorang anak muda Katolik yang mendapat kepercayaan negara.

Paskalis merasa bangga dan bersyukur kepada Tuhan, ketika mendengar Apolo Safanpo mendapat tugas sebagai penjabat gubernur. Begitu pula tokoh Katolik tanah Papua lainnya, Nikolaus Kondomo yang didapuk sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan. Kedua tokoh ini, ujar Paskalis, merupakan tokoh kebanggaan orang Papua khususnya umat Katolik.

“Kami berdoa dan menanti-nanti bahwa suatu saat akan muncul orang Katolik di pucuk pimpinan. Saat ini doa dan harapan terwujud. Apolo dan Nikolaus dipercaya sebagai penjabat gubernur di wilayahnya masing-masing,” ujar Paskalis, mantan anggota DPR RI.

Menurut Paskalis, baik Apolo, Nikolaus maupun Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk ibarat bibit unggul yang lama disemai di tanah Papua. Kehadiran mereka bertiga sebagai penjabat gubernur di wilayahnya masing-masing adalah jawaban atas suara grassroot, akar rumput bumi Cendrawasih bahwa banyak mutiara besar terpendam di dalamnya sehingga mendapat tugas dari pemerintah pusat.

“Ini merupakan sejarah baru bagi tanah Papua dengan kehadiran tiga pemimpin kita, baik Pak Apolo, Pak Nikolaus maupun Ibu Ribka. Ke depan, jalan sudah terbuka. Tinggal bagaiman kita semua, termasuk pemuda mempersiapkan diri,” lanjut Paskalis. (Alfonsa Wayap, Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :