NABIRE, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Nabire Mesak Magai, S.Sos, M.Si menegaskan, pihak-pihak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), mengacaukan kota Nabire adalah orang-orang yang berada di bawah perbudakan iblis.
Mesak juga mengatakan, pihak-pihak yang mengganggu kamtibmas kabupaten yang ia pimpin saat ini memiliki hidup yang tidak bermanfaat dan sia-sia. Mesak sudah menelusuri semua penyebab gangguan kamtibmas yang terjadi selama ini.
“Pelakunya bukan warga Nabire tetapi dari luar. Saya sangat menyayangkan mereka yang sudah membuat skenario dan selalu mengacaukan tempat ini,” ujar Mesak Magai mengutip Tribun-Papua.com di Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis (23/5).
Menyusul terjadinya gangguan kamtibmas di wilayahnya. Mesak mengaku pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nabire. Dalam pertemuan itu ia menegaskan hidup para pelaku yang mengacaukan kota Nabire dalam perbudakan iblis.
“Saya tegaskan kepada FKUB, orang-orang yang mengacaukan kota ini adalah mereka yang hidup dalam perbudakan iblis. Karena itu, mereka perlu disentuh dengan agama untuk bagaimana memanusiakan orang. Saya sudah sampaikan agar seluruh mimbar keagamaan dimanfaatkan untuk membina masyarakat kita,” kata Mesak.