JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura mencatat, tren kasus HIV/AIDS di kota itu sebagian besar terjadi pada usia produktif yakni 25-40 tahun. Saat ini, kasus HIV/AIDS di Kota Jayapura 7.614 orang.
“Tren kasus setiap tahun tidak menentu tergantung temuan kasus, sebab gejala HIV/AIDS ini akan diketahui apabila adanya tes kesehatan,” ujar Penjabat Walikota Jayapura sekaligus Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Dr Frans Pekey, M.Si mengutip kantor berita antaranews.com di Jayapura, Papua, Senin (12/6).
Pekey mengatakan, penyakit HIV/AIDS disebakan karena adanya pergaulan seks bebas serta penyebaran melalui penularan darah. Karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat Kota Jayapura agar memperhatikan prilaku hidup dengan baik.
“Sebab penyakit HIV/AIDS ini dapat berdampak besar pada kesehatan bahkan mematikan. Kepada para penderita HIV/AIDS kami harap agar tetap kuat dan tidak perlu menghiraukan setiap pembicaraan dari orang lain karena kami semua sama di mata Tuhan,” kata Frans lebih jauh.
Frans menjelaskan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jayapura terus memberikan dukungan kepada penderita AIDS. Pihaknya juga terus mendorong penekanan kasus HIV/AIDS di Kota Jayapura melalui kegiatan sosialisasi bagi masyarakat.
Selain itu, ujar Frans, pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat di Kota Jayapura agar tidak mendiskriminasi dan mengintimidasi penderita AIDS karena itu akan mempengaruhi psikologis mereka.
Frans menambahkan, KPA Kota Jayapura juga telah menggelar acara Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) di Jayapura dengan mengusung tema Stop Stigma dan Intimidasi HIV/AIDS. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)